Peribahasa bagai kacang lupa kulitnya memiliki dua pengertian:
- Orang yang dahulunya miskin setelah menjadi kaya lupa akan asal usulnya.
- Seseorang yang menjadi sombong, tidak tahu diri dan lupa akan asal usulnya (Sumber kutipan).
Peribahasa di atas disematkan oleh seorang sahabat Steemian saya. Ya, ini adalah sisi negatif lainnya di Steemit. Jadi, Steemit tak melulu dilihat dari sisi positif. Meskipun sisi negatif ini tidak kita anggap "ada", tapi inilah salah satu fenomena yang meluas. Apalagi kini muncul komunitas-komunitas dengan cecabang yang beragam. Peluang munculnya Steemian bagai kacang lupa kulitnya juga semakin terbuka.
Sahabat Steemian ini benar-benar sial! Dia mengajarkan Steemit dengan kaidah-kaidah yang lurus, tapi sang murid malah mengambil jalan pintas yang menyesatkan. Dia memang tak hendak dikasihani, tapi sesekali timbul kekesalan karena sang murid "murtad" telah jauh melupakannya.
Kisah ini dia tuturkan dengan bahasa yang gundah. Dia meminta pendapat saya.
Saya juga pernah mengalami hal yang serupa. Tapi kini saya tak ambil pusing, biarpun murid-murid "murtad" telah berjaya.
Kita tahu, sejak awal bergabung, kita adalah Steemian yang papa, yang kadang-kadang mengemis pada orang kaya. Saya pernah berada pada posisi ini, jauh sebelum wilayah ini terkotak-kotak dalam doktrin yang membingungkan. Dulu memang tak ada yang namanya komunitas atau chapter-chapter tertentu. Tapi kita semua bersatu dalam sebuah komunitas yang global.
Tapi sayangnya, program "kasihan" yang berbaju mengembangkan regional tertentu malah sarat dengan bau-bau kolusi. Inilah yang menyebabkan para Steemian gigih berusaha untuk menempuh segala cara dengan melupakan harga diri.
Sebagai Steemian yang insaf, saya berusaha menahan hal-hal tersebut. Tapi, buaian mereka lebih nikmat daripada bualan berbusa-busa saya.
Cerita kami lanjutkan dengan menyeruput kopi sore.
Bagi yang tidak berafiliasi dalam komunitas mana pun barangkali akan dianggap sebagai pemberontak. Saya meyakinkan Steemian yang sedang sial ini bahwa itu adalah fitnah yang keji. Saya tegaskan, kita bertiga duduk di bangku berbeda dan meja yang sama sejatinya adalah komunitas. Tak perlu kita menggadaikan harga diri demi sebuah komunitas yang menuntut banyak hal.
Yang perlu kita lakukan adalah bersabar. Mungkin ini musim paceklik. Jika kita mampu melewati musim ini, kita akan menikmati hasilnya.
"Ya, ya, ya. Kau mudah berbual di sini, karena kau sudah jaya," kata Steemian yang sial ini.
Ketika saya mengetik kisah ini, Steemian sial ini sedang mengupas kacang. Kulitnya dibuang secara acak, kacangnya dikunyah dengan nikmat.
Steemian ini betul-betul dikacangin!
Tapi kacang garuda lebih enak dari kacang dua kelinci. Hehehe....
We call it AKORR in our language.
Wow, sound good.
Akoor....akur gemah ripah loh jinawi. Ijo royo-royo makmur sentosa (be kind each other, and prosperity will come together)
wakakakakakaka saya rasa kisang kacang lupa kulitnya tak hanga terjadi pada sekte2 atau pengkotakan tersebut. Bahkan pada kebanyakan stemian, yang kadang mulai berjalan dan menemukan jalannya. Mungkin nanti akan balik, hanya sekadar bertanya saat kesusahan. tapi itulah intrik yang memenuhi kesenangan dalam,bersteemit. hahah
Semoga mereka menemukan jalan yang lurus! Hehe
Ha..ha..:D
yang saya garis bawahi dari postingan @teukumukhlis adalah "bau-bau kolusi". Kualitas posting dipinggirkan demi mengejar upvote, saya lebih respect pada steemian sigle fighter yang mengandalkan kualitas postingan
Pilihan di tangan masing-masing. Siapa dekat dia dapat!
I like the writing of your article is very interesting people to comment on your article ,,,
I want tips and tricks from you ,, please help
https://steemit.com/howto/@boyhaqi97/cara-mendownload-mp3-atau-lagu-dari-video-youtube-di-yt-mp3
Yes, I like the writing of your too, thank you much much.
do not forget to always write and produce works, follow me @boyhaqi97
Very nice story.I like this your post sir.I am waiting your next post sir.
Yes
Murid kacangin guru nya di steemit, setelah sang murid melampaui reputasi dan pergaulan sang guru.
Itulah kisah Steemian kita yang sedang sial ini.
Ha...ha.. Kita posting aja, di vote syukuran kalau nggak di vote, ya kok tega sih....ha..ha... Yang penting nulis. Siapa tahu Yang Kuasa kasih rejeki tiba2 Dan Ada yang kasih vote Gede...bikin postingan, nulis di steemit. Kalau Ada SBD lebih ya Kita donasi. Yang penting SBD stabil aja dah sudah seneng :)
Hahaha, Steemit untuk bersenang-senang. Kisah konyol ini juga buat kesenangan semata.
Yyy sangat menarik bisa menjadi motivasi terutama bagi saya dan orang banyak.
Ambil yang baik saja dan buang saja yang buruk.
Ya saya mengerti
Mungkin kacang ijo, atau kacang kedelai yang tidak punya kulit bg @teukumukhlis ya tapi begitulah tetap kalau kacang gak pakai kulit rasanya ada yg aneh🤣, mungkin kacang kacangan ehehehe
Segala sesuatu mungkin saja terjadi.
man asoe2 kacang nyan hoka??
Ka saboh sahoe. Picah kongsi.
Hahahahahahhahaha...
Luar binasa senior.. Izin sy resteem ya.
Tulisan paling menarik yg sy baca di feed sy hari ini..
Binasa di luar dengan segala konsekuensinya.
Banyak murid bagai kacang lupa kulitnya, setelah mereka menemukan jalan pintas, dengan memiliki voting power yang lebih besar. gurunya pun tak di perdulikan lagi
Fenomena terselubung yang masih didiamkan karena suatu kekhawatiran tersembunyi.
banyak jalan pintas yang diambil murid itu tidak sesuai dengan guru ajarkan, banyak penyalahgunaan dengan copy tulisan orang contohnya di platform kontribusi utopian, banyak murid yang menggunakan jalan pintas dengan mengcopy 100% dari konten orang, menerjemahkan bahasa lain selain bahasa indonesia, menggunakan berbagai trik sehingga dia bisa membuat banyak postingan. Akibatnya, kita dipandang sebelah mata orang luar negeri, karena banyak pengguna yang plagiat.
sebagai guru kita sudah mengingatkan namun murid tetaplah manusia, mereka bebas melakukan apa saja.
Jadi cik gu cuma bisa ngelus ngelus dada melihat tingkah sang murid LOL
Persis! Berbagai petuah telah disampaikan, tapi tetap sia-sia. Sebuah takzim yang tak lagi sakral telah membawa kepada kehancuran.
Nah, itu juga kan yang pernah ditulis oleh @paulag beberapa waktu yang lalu mengenai pengguna Steemit di Indonesia? Selain menceritakan bagaimana stigma negatif orang luar terhadap pengguna Steemit Indonesia-meskipun tidak mengeneralisasi- yang bersangkutan juga berharap besar pada pengguna Steemit di Indonesia, karena memang kita ini potensial, malah dari salah satu komentar di tulisan tersebut, pengguna terbesar adalah orang Indonesia.
Dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menyerbarkan informasi tentang Steemit. Anggap saja Steemit ini seperti media sosial lainnya, bedanya ya kita diberikan rewards atas kontribusi kita dalam memberi nilai ke platform ini.
Kita datang bukan untuk mengambil, tapi hadir untuk memberi. Memberi konten-konten yang asli dan bermanfaat. Mindset seperti ini yang harus kita tanamkan dalam diri sendiri, juga pada pengguna baru yang mengenal Steemit dari kita.
Hahahaha sistem yang membuat kita harus demikian
Seperti kata orang-orang, kita tidak akan mampu melawan sistem.
Rill dan faktual, saya sangat suka dengan tulisan ini.
Seperti pepatah Aceh bg @teukumukhlis "sulet keu pangkai kanjai keu laba"...,😊
Banyak yang seperti itu sekarang. :’(
Sebuah cerita yang bagus.
Semoga kita jangan termasuk sebagai katagori "seperti kacang lupa kulit nya" amin.
Mohon kerja sama nya, terima kasih.Jangan lupa follow dan upvote kami @ryanrizky .
Semoga mereka sadar ... 😃🤠😄
Memang kadang sakit juga kalau melihat fenomena kacang yang lupa pada kulitnya, tapi kalau diingat-ingat, lebih baik kita sabar dan ikhlaskan sajalah ilmunya, moga-moga jariah.
Hanya karena orang lain mengerjakan sesuatu dengan cara itu, bukan berarti kita harus mengerjakannya dengan cara yang itu juga kan?
Like the eyes forget his eyebrows. I agree @teukumukhlis. Nyo katrok long lom tapi ilong golom kaya hahahaha
wow...nice story
Bereng 👍
Kata kata yang indah untuk pribahasa orang dewasa
@teukumukhlis Being a peanut shell seems now to be a respectable position, as well being a nut. #LOL
Semua akan balik pada guru bg, hehe
Assalamualaikum,, Salem 12 jaroe