Source
Pernah tidak kalian merasa berdekatan dengan lawan bicara, padahal kenyataannya kalian dipisahkan oleh jarak sekian mil dengan mereka. Hal ini terjadi berkat adanya kemajuan teknologi, peradaban manusia kini sampai pada tahap yang memungkinkan dalam hal berinteraksi dengan berbagai budaya lain. Interaksi ini disebut dengan komunikasi. Sederhananya, komunikasi merupakan suatu hubungan yang terjadi antara individu atau pun kelompok.
Bila ditinjau dari cara penyampaiannya, komunikasi ini terbagi menjadi dua yaitu komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung akan terjadi bila dilakukan dengan bertatap muka, seperti halnya ketika saya berbicara pada seorang teman ataupun berbicara di dalam sebuah forum tanpa adanya alat bantu komunikasi. Sementara, komunikasi tidak langsung terjadi ketika dilakukan dengan menggunakan alat bantu, katakanlah melalui pesawat telepon atau media sosial. Tujuan dari komunikasi adalah sebagai cara untuk mempermudah tercapainya tujuan bersama.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi agar kesalahpahaman dapat diminimalisir. Karena pada dasarnya, komunikasi ini layaknya gunung es, hanya permukaannya saja yang tampak, namun kita tidak tahu apa yang terjadi di kedalaman gunung es tersebut. Begitu pula halnya dengan komunikasi, yang tampak adalah yang bisa terlihat saja, namun kita tak pernah tahu pesan tersembunyi apa yang tersimpan di dalamnya bila tidak terjadi komunikasi yang lebih mendalam lagi.
Kesalahpahaman dalam berkomunikasi bisa saja terjadi ketika kita tidak mampu menguasai suatu bahasa bila dihadapkan dengan seseorang yang memiliki budaya atau bahasa berbeda. Misalnya ketika kita pergi ke suatu negara yang masyarakatnya tidak bisa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, bisa saja akan terjadi kesalahpahaman kalau tidak adanya kesepahaman yang diterapkan dalam komunikasi tersebut, mungkin bahasa tubuh/ bahasa isyarat bisa menjadi alternatif untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam berkomunikasi bila hal ini terjadi.
Sebuah contoh kesalahpahaman yang mungkin bisa saya berikan adalah seperti ini, ada seorang perempuan yang bahasa Inggrisnya kacau-balau suatu hari menabrak seorang bule ketika jalan-jalan di sebuah tempat belanja.
Perempuan : “I am sorry.“
Bule : “Oh.. I am sorry, too.“
(Perempuan tersebut bingung. Ia merasa harus menjawab si bule).
Perempuan : “I am sorry, Three.“
Bule : “Hahh.. What Are you sorry for?“
Perempuan : “I am sorry five.“
Bila percakapan ini terus dipaksakan oleh perempuan tadi, maka ujung-ujungnya akan terjadi keributan. Kenapa bisa terjadi? Ya suka-suka saya lah, kan saya yang nulis ceritanya.
Pada dunia steemit pun, komunikasi tidak akan terjadi apabila tidak ada seorang komunikator yang memulai melakukan komunikasi pada seorang individu atau sebuah kelompok/komunitas yang terdapat di steemit.
Sekadar berbagi pengalaman, ketika saya mengunjungi Malaysia pada beberapa bulan yang lalu, saya tidak akan bisa bertemu dengan komunitas steemit yang berada di malaysia kalau saja saya tidak mencari tahu terlebih dahulu tentang komunitas tersebut, dan kemudian mencari personal kontak untuk dihubungi agar kita bisa bertemu disana. Tujuan pertemuannya bisa macam-macam, bisa untuk mengobrol saja, atau dari pertemuan tersebut kita memiliki ide untuk membuat sebuah proyek bersama menyangkut tentang steemit.
Kalau tidak terjadi komunikasi di awal sebelum saya berangkat ke Malaysia, maka bisa saja saya tidak akan bertemu dengan komunitas steemit yang berada di sana.
Lalu, bila kita memperhatikan berita tentang bencana alam yang baru-baru ini terjadi di Lombok misalnya, tidak akan ada yang tahu keperluan apa yang dibutuhkan masyarakat yang berada disana kalau tidak ada seorang pun yang mau mengkomunikasikan hal tersebut dalam bentuk tulisan, sehingga ketika kita membaca tulisan tersebut, akhirnya kita jadi tahu apa saja yang perlu dibantu agar tepat sasaran dan tidak menghabiskan waktu yang lama dalam mengumpulkan bantuan.
Coba bayangkan ketika jalur komunikasi antara orang yang berada di Lombok dengan orang yang membuat postingan terputus. Maka informasi tidak akan tersampaikan.
Disinilah teknologi diperlukan untuk memangkas jarak. Dengan adanya teknologi yang bernama media sosial, pesan-pesan yang diperlukan bisa cepat tersampaikan.
Salam,
@fararizky
Ya pasti, komunikasi itu mencerminkan sikap seseorang.
Iya mas, semakin bagus cara penyampaian seseorang dalam berkomunikasi, maka kesalahpahaman bisa diminimalkan.
@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!
sangat menarik dan semoga kita terus termotivasi untuk berkomunikasi 😊👍👍
Terimakasih 😊
pentingggggg......
Siap komandan 😊🌹
penting banget mbak