Apa anehnya, itukan cuma soal selera. Gimana kalau pertanyaannya dibalik: Kenapa orang indonesia suka sekali makan pedas sampai ngabisin banyak cabe untuk 1 porsi makan doang Hehehe?
Padahal siapa bilang cabe makin banyak bikin makanan berasa makin enak? Yang bener adalah, cabe mengandung unsur kimia yang bikin orang jadi tambah nafsu makan, hingga ngga peduli biarpun lidah terbakar dan perut jadi sakit, ambeien berdarah pun tetep lahap aja makannya.
Cabe tentu aja mengandung nutrisi juga, tapi terlalu banyak sekali makan jelas bukan pilihan sehat, selain itu... justru mengganggu kemampuan lidah kita untuk bisa mengenali dan menghargai rasa asli dari bahan makanan utama yang dipake dalam hidangan. Tanpa adanya bumbu yang buanyak, makanannya mungkin ngga akan berasa apa2 lagi kalau kebanyakan cabe. Karena kita jd ngga bisa lagi mengenali kalau udang itu sebenarnya manis, bawang merah juga manis, ikan jenis tertentu itu manis yang lainnya lagi gurih, labu itu jg manis...semua ketutup sama pedasnya cabe yang jumlahnya buanyak.
Kayak rawon setan itu misalnya, tanpa banyaknya rempah yang dipake, rasa asli dagingnya kehilangan enaknya hehehe.
Tapi yg namanya orang biasa makan pedas, memangnya penting utk menganalisa kenapa?
Di Indonesia yg ngga suka pedas juga ada, di Jerman yg suka pedas jg ada, mertua saya bs makan pedas contohnya. Di Indonesia juga ngga semua orang suka opor, ngga semua orang juga suka tempe.
Ada yg lbh suka tahu misalnya.
Jadi
You are viewing a single comment's thread from: