Selamat malam sahabat steemian dimanapun kalian berada, untuk melewati malam Minggu agar lebih bermakna mari kita luangkan waktu sejenak untukeringat mengingat sebuah cerita tempo dulu yang sangat besar pelajarannya .
Bagi kalian yang sudah pernah mendengar ini akan menjadi suatu peringatan, dan bagi sahabat yang belum pernah mendengar akan menjadi pelajaran baru untuk bertambahnya wawasan.
Cerita ini teringat saat saya mengikuti sebuah majelis taklim di mesjid yang diceritakan oleh seorang ustadz , ini membuat air mata saya terjatuh.
Yaitu kisah seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Namanya Awis Al Karnen. Awal cerita, suatu ketika Nabi Muhammad bertanya kepada Malaikat Jibril " Wahai Malaikat Jibril , siapakah yang akan menjadi teman saya saat si surga nanti ? "
Kemudian Malaikat Jibril menjawab " seorang pemuda wahai Muhammad ."
Dengan rasa penasaran Nabi Muhammad kemudian bertanya lagi " siapa pemuda itu wahai Jibril ? Dan apa amalan yang dia lakukan sehingga pemuda ini menjadi teman saya di surga nanti ? "
"Wahai Muhammad , Awis Al Karnen adalah seorang pemuda Arab yang kerjaannya setiap hari hanya berjualan di sebuah toko , dia sangat taat kepada Allah ,saat azan terdengar dia selalu meninggalkan pekerjaannya dan memenuhi perintah Allah. " Kata Malaikat Jibril.
Kemudian Nabi Muhammad bertanya lagi kepada Malaikat Jibril " Kenapa harus pemuda itu yang menjadi teman saya di surga wahai Jibril , kan masih banyak orang lain yang taat seperti dia, apa amalan tambahan yang dilakukan sehingga Allah mengistimewakan Awis Alkarnen ".
"Wahai Muhammad , Setiap tiba waktu sore Awis Al Karnen selalu menutup toko nya dan pulang kerumah untuk menemui Ibunya yang sudah tua dan menderita Lumpuh. Semua dia lakukan untuk merawat dan berbakti kepada ibunya, dia memasak buat ibunya, dia memandikannya setiap hari , dan dia menyuapi ibunya saat makan. Itulah yang dilakukan Awis Al Karnen setiap hari wahai Muhammad . " Tambah Malaikat Jibril.
Kemudian Nabi Muhammad menjumpai Awis Al Karnen , dan mengintip semua Aktifitas Awis Al Karnen , ternyata benar atas apa yang di ceritakan oleh Malaikat Jibril.
Karena ketaatan Awis Al Karnen kepada ibunya , setiap setelah Shalat ibunya selalu memanjatkan Do'a Kepada Allah , memohon Agar Anaknya di hari akhirat di tempat kan dalam surga bersama sama dengan Nabi Muhammad Saw. Sehingga Allah mengijabahkan Do'a Ibunya.
Sekian.
[Source](raisul edelweis)
Sudahkah kita berbakti kepada kedua orang tua kita?
Jawabannya ada pada diri kita sendiri !
Sungguh sangat besar pengorbanan seorang ibu . Tak kan terbalas dengan uang, melaikan dengan cara kita berbakti kepadanya, hingga akhir hayatnya.
Bagi sahabat semua yang masih memiliki seorang ibu , bahagiakanlah dia selagi kamu masih bisa melihatnya.
Semoga cerita ini bisa menjadi renungan bagi kita semua untuk Lebih mencintai seorang ibu.
SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA
Sukses untuk BSC ("Bireuen Steemit Comunity)*
Mantap bg.. Terharu long.
Postingan bermutu.
Bek tuwe follback bg.. Salam steemian bireuen
Postingan yang sangat menginspirasi jiwa @moersal...good post 👍👍
Luar biasa postongannya,, terima kasih kawan
Jangan lupakan orang tua...
Sangat menginspirasi :).. parrents ,greatest job ever
sedikit saran bagi yang orang tuanya masih hidup, bahagiakanlah kedua mereka sebagai engkau dirawat waktu kecil, maka jika engakau akan sangat kehilangan jika mereka telah tiada.