Seringkali kita lupa, bahwa momen berbuka bukanlah momentum 'balas dendam' dengan melibas habis segala santapan di meja makan. Dari manisnya kolak hingga gurihnya gorengan, belum lagi makanan berat yang disajikan bertumpuk-tumpuk, padahal siapa yang tak setuju?
Seteguk dua teguk air putih dan kurma beberapa butir sudah cukup mengenyangkan bagi perut kita yang berpuasa seharian.
Sementara itu, di luar sana, ada saudara-saudara kita yang hingga hari ini hidupnya serba terbatas, begitu pun dengan makanan berbuka atau sahur mereka, sebut saja Somalia, Yaman, pengungsi Suriah, Rohingya, hingga Palestina, belum lagi saudara sebangsa yang hidupnya masih terlunta, berbuka hingga sahur dengan makanan seadanya.
Beberapa jam lalu, santapan buka puasa pada hari ketiga di Ramadhan ini telah menuntaskan lapar dan dahaga setelah seharian penuh berpuasa.
Tapi, mungkin saja detik ini juga masih ada mereka yang hingga waktu berbuka puasa pun tak dapat menikmati santapan lezat seperti yang kita makan tadi.