Dia seorang lelaki paruh baya, yang duduk dibangku bersandarkan meja yang dibelakanginya, menghadap ketelevisi disebuah kedai kopi bermuka satu saja. Dimana kedai kopi itu kerap ia kunjungi pagi dan malam hari bahkan sesekali lalu lalang disiang harinya. Dia buruh kasar, dia pekerja keras, bersoal membuka hatinya pun ia masih keras, pasalnya lelaki itu masih saja melajang seusia itu.
Baginya, malam minggu adalah malam yang tak pernah luput dari punggungnya untuk mengecap bantalan meja yang biasa disandarinnya untuk menonton sepakbola dari layar 40 inc di kedai kopi itu. Sepakbola yang ditonton bukan sekedar menghadirkan kemenangan atau kekalahan, pun juga menghadirkan gengsi para suporter layar kaca itu.
"Hana cara malam nyoe, Chelsea taloe beuh." teriak judes penjual mie di kedai kopi itu.
Mendengar teriakan tersebut, lelaki paruh baya itupun membalas dengan menunjukkan gestur kesal terhadap penjual mie yang memang pro kontra pada suporter layar kaca yang langganan menonton di kedai itu. Sesaat kemudian, saling lempar ejekan pun terjadi antara lelaki paruh baya dengan penjual mie itu, ketika papan skor menampilkan 1-0 untuk kekalahan chelsea.
"Hahaha, cok nyan. Keumah keuh" teriak penjual mie yang menjadi momok bagi lelaki paruh baya itu.
Spontan pun terdengar berbagai ejekan dan sorakan penonton lainnya yang memenuhi bangku stadion, eh maksudnya memenuhi bangku kedai kopi itu hehe. Apa daya lelaki paruh baya itu hanya bisa terdiam lesu, sorakan demi sorakan datang menghampirinya bagai serdadu menghujani medan perang.
Paruh babak pertama, malapetaka baginya muncul. Chelsea club yang dibanggakannya itu kebobolan untuk kedua kalinya, dimana itu menjadi keadaan yang sangat genting baginya, sorakan-sorakan yang lebih dahsyat kembali menghujaninya, bangku yang didudukinya itu seolah goyang engselnya, kopi yang dipesannya pun seakan hambar tak berasa kala diseruputnya, begitulah kiranya aku mendiskripsikan perasaan hatinya. Sungguh mimik wajah yang sangat kecewa dinampakkan lelaki itu.
Aku coba menerka apa yang ada dipikirannya saat itu. Sedih, kecewa dan segenap rasa malu ditanggungnya sendiri, kurasa. Mimik wajah kecewanya pun seakan melebihi kecewanya seorang pemuda yang gagal bermalam mingguan dengan sang kekasih pujaan hatinya. Sungguh, sebuah problematika malam minggu seorang lelaki paruh baya itu.
Gemuruh riuh di kedai kopi pun semakin menggema kala kick off babak kedua. Pandanganku belum teralihkan dari lelaki itu, kulihat raut wajahnya yang penuh harapan akan kemenangan atas club favoritnya itu. Layaknya seorang anak esde yang mengharap uang jajan lebih dari orang tuannya.
Akhirnya, bagai sebuah keajaiban datang. Chesea mampu membalikkan keadaan dari tertinggal 2-0 menjadi 2-3 untuk kemenangan club yang bermaskas di london barat itu. Raut wajah sang lelaki paruh baya itu berubah dratis dari lesu bagai bunga layu, menjadi garang bagai bocah yang menang lotre. Histeris, gestur tubuhnya pun seakan mengajakku untuk merayakan kemenangan club favoritnya itu. Sungguh beruntung, lelaki paruh baya seperti dirinya bisa menikmati kesenangan, kemenangan, sekaligus kebahagiaan yang melebihi remaja tanggung bermalam minggu dengan kekasih nakalnya.
Aura positif dari kemenangan club favorit lelaki paruh baya itu pun tak sepenuhnya bisa kurasakan disisa sepuluh menit laga. Sebab, notif whatsapp ku berisikan ajakan @zeds ngopi di Jati Cafe yang sering kami tongkrongi belakangan ini.
Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by dekya11 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.