Tak terbayangkan sebelumnya jika hidup harus sebegininya. Berlika-liku seperti mencari arah dengan google maps yang habis kuota.
Besok kiri, besok lagi ke kanan. Seolah meraba raba tanpa henti. Tapi begitulah kenyataan yg sebagian orang harus jalani.
"Bang, gatal ni di punggung, tolong garuk" pintanya jam 2 pagi. Dan entah mengapa, dengan ikhlas bangun lalu menggaruknya sampai tenang.
"Ayah, kaki kakak sakit, tolong urut lah" gadis kecil berambut keriting merengek manja sembari menyodorkan kakinya yang baik-baik saja.
"Yank, tolong pijak sebentar"
Pintaku padanya yang terlihat sedikit lelah. Dan, pijakan pun dimulai.
Ada banyak hal yang terjadi setelahnya. Bahkan terkadang diluar perkiraan masa muda. Ini bukan lagi bicara cinta masa Dilan. Ini bukan lagi masalah diorama surat cinta ala jaman siti nurbaya atau telpon sayang ala 0809.
Nggak ada ruang bilang sayang walau purnama sudah ke empat belas. Macam mana mau bilang sayang? Siang dia sibuk dengan sayur dan minyak goreng. Malam dia sibuk mengerusi anak yang masih lompat-lompat sampai tempat tidur patah.
Menurutku, ini bukan lagi perihal cinta, tapi perihal percaya untuk hidup bersama. Percaya membenamkan diri untuk urusan popok. Percaya untuk membiarkan diri dibuahi sampai 3 orang anak. Percaya, untuk membiarkan isi dompet tak lagi tenang bila bila harga cabai saingan dengan harga lipstik.
Percaya, bukan sepintas kata biasa. Dia diibaratkan seperti engkau ke tukang pangkas lalu engkau pasrah membiarkan kepala dan lehermu digaruk dengan silet tajam. Pasrah ketika potongan rambutmu tak seperti lee min ho, tapi mirip andika kangen band.
Begitulah, terkadang keadaan tak seindah cerita novel dan nggak selebay drama korea. Bisa jadi engkau cinta tapi tak percaya. Setiap WAGnya engkau periksa lalu meributkan hal yang aneh.
Misalnya tiba2 engkau ribu karena ada yang menawarinya mesin pompa asi dengan harga sejutaan lebih. Padahal, belum pun tentu istrimu tertarik karena ia paham,engkau menikahi nya hanya karena tampan bukan karena engkau berduit. Halah..
Seribu cerita bisa ditulis, tapi intinya, begitulah. Sayang dan cinta saja nggak cukup. Karena salah satu ajang pembuktiannya adalah ketika engkau mempercayakan isi atm-mu kepadanya.
Kalau teori ini nggak berhasil, artinya kopi saya hari ini tercampur teh melati.
Jadi, percaya menurutmu, gimana kawan?
Salam, dari bapak beranak tiga
@anakkorea
gitu banget nyari duit.
Hahaha itulaah.. gini amat nyari recehan ya bang
mau tak mau kita harus mengikuti perkembangan jaman, tapi koq begini bgt kita cari recehan jadinya hahahaha
Hahaha kejam kali ah
Soalnya popok semakin mahal
Hahaha... GPU
Siap2 ya bang ucok, bentar lagi akan menyusul GPU
hihihihihi.... saya geli-geli gimana gitu membacanya, terbayang deh masa depan guwek sebentar lagi wkwkwwkwk
Hahaha nanti seru sendiri apalagi begitu keadaan Atm mulai menjadi ujian. Lalu tertawa geli sendiri
Tetap semangat demi ksluarga tercinta Bang @anakkorea😅
amieeen.... ini semua pada power down ya? :D
Jauh beda dari film korea ya bang hehe
hahaha iya.. drama kehidupan lebih seru