HARI-hari ini kita melihat realitas di media sosial bahwa aksi saling hujat, caki-maki, dan lainnya begitu masif. Hingga timeline media sosial kita seperti twitter, facebook, dan lainnya dipenuhi nada kemarahan yang begitu luar biasa.
Saya terkadang terenyuh melihat itu. Sejatinya, sesama manusia itu saling menjaga, agar hati tak tergores, agar jiwa tak sakit. Jangan sampai ada anggapan kita susah melihat kebahagiaan saudara kita lainnya.
Untuk itu, saling mengingatkan menjadi pilihan. Cara mengingatkan pun harus dibalur dengan ujaran nan santun. Tak perlu naik darah, tak perlu pula marah-marah. Cukup mengingatkan saja seperlunya.
Terkadang, kita harus sadar, tak semua orang bisa diingatkan dengan cara seragam. Harus punya metode tertentu. Agar dia tak tersinggung. Agar kita tak terkesan menggurui.
Agar semata-mata, mengingatkan ini untuk kebaiakan bersama. Terkadang, niat baik, dilakukan dengan komunikasi yang buruk, maka hasilnya akan buruk juga. Direspon negatif. Dengan begitu, di sinilah perlu kecakapan komunikasi.
Seni berbicara memang tak semua kita memahaminya. Untuk itu perlu berlatih. Ini bisa merujuk contoh nyata dengan orang yang kita anggap punya bahasa yang santun dan cenderung arif. Ada cara lain, membaca buku-buku komunikasi yang begitu banyak di jual di era modern ini. Jika tak ingin membeli, bisa pula mendownload versi digital di jejaring internet.
Cara belajar kecakapan komunikasi lainnya, lihatlah video motivator yang berjuta-juta jumlahnya di dunia maya. Itu semua bisa kita jadikan rujukan. Semangat kecakapan komunikasi sebenarnya saling mengingatkan untuk berbuat baik. Bukan menggurui.
Saya juga tak paham benar, tak cakap betul komunikasi. Namun, setidakya saya belajar untuk itu. Satu lagi, jika sedang emosi, atau sedang tak enak badan, maka janganlah merespon hal-hal yang bisa menjadi perdebatan panjang. Tenangkan diri, baru respon.
Jangan sampai, respon kita kemudian akan melahirkan masalah baru. Walau itu sebatas mis komunikasi. Setidaknya, itu menambah bukti kegagalan kita berkomunikasi.
Sebagai hal yang sifatnya positif, kitalah yang cenderung harus mengalah. Anggap saja jika ada respon negatif dari yang kita sampaikan, ya sudah, mengalah saja. Toh, ribut juga tak ada gunanya. Ingat, niatan awal adalah saling mengingatkan untuk kebaikan.
Di bulan baik ini, semoga ramadhan terus melatih kesabaran kita. Melatih diri agar cakap berkomunikasi, melatih jiwa agar tak terlalu sensitif, dan semoga kelak saya, anda dan kita semua menjadi orang-orang bijak. Setidaknya di lingkungan keluarga kita sendiri.
Steemit juga sdh hampir sama dengan sosmed lain, jadi tempat sindir-menyindir juga...ada yg sok ngomong blockchain tapi gak ngerti ini tpt bisnis. Kalau gak suka cari rewards di steemit mendingan maen facebook aja...emang susah deh kalau sdh tipikal facebooker mau maen blockchain..ya gitu deh..sok bijak pd hal iri!
Ini komen ketua keras li. Di halaman rumah siapa kita akan kibarkan bendera, kabari ketua ya. Hehehe
Ingat-mengingatkan dalam hal kebaikan, dan berpikir terlebih dahulu sebelum merespons sesuatu.
Semoga kita menjadi Steemian yang penuh cinta dengan saling mengingatkan di jalan kebaikan.
Dulu sering kita mendengar jaga omonganku.
Sekarang harus kita bilang
Jaga jempolmu
Selamat malam Bang @aiqabrago. Semoga dalam keadaan sehat. Saya setuju dengan isi tulisan di atas. Kita harus mempelajari teknik berkomunikasi yang benar sehingga tidak menimbulkan pemahaman berbeda atau malah menyimpang. Saya teringat pernyataan Pak @yarmen-dinamika yang kurang lebih sama dalam penyampaian informasi melalui tulisan. >Lebih baik membaca tulisan yang salah dengan cara benar daripada membaca yang benar tapi dengan cara yang salah.
Hal ini sepadan karena seni berkomunikasi tidak hanya melalui tulisan, tetapi juga tulisan dan juga perbuatan. Salam sukses Bang @aiqabrago.
Iya bang, mungkin karena salah cara mengingat kan sehingga yang diingatkan merasa tersinggung sehingga terjadi perdebatan
Oleh karenanya jika tak mampu merubah keadaan, setidaknya perbaikilah ucapan.
Inilah bulan melatih akhlak menahan diri, akhlak dalam berpikir dan berbicara. Semoga semakin terlatih dan keluar sebagai pemenang. Menang atas keinsafan diri.
memang seharusnya di bulan yang baik ini sudah seharusnya kita saling berbuat baik dan saling menyampaikan untuk kebaikan.
bukannya malah saling menaburkan kebencian antar sesama.
Tulisan yang baik, dibulan yang baik, saling mengingatkan dalam kebaikan... 😄
Sangat bermanfaat bagi saya pribadi, dan semoga seiring dengan waktu berjalan saya bisa memahami dan mengontrol emosi dan lebih lihai dalam berkomunikasi.
Saya selalu mengajak kawan dan rekan saya untuk menerapkan yang positif di sini. Meski ada yang iri dan tidak senang semoga kami mampu mengatasi semua itu.
Mengikuti tulisan anda membuata saya lebih dewasa dalam bersikap di dalam platform ini.
Terimakasih untuk semuanya.
Tabeik @jubagarang
Terkadang, maksud hati ingin mengingatkan, namun penerimaan yang diingatkan menjadi panas, dan tambah kacau. Di sini lah kecakapan komunikasi sangat diperlukan, seperti yang Aiqa bilang di atas.
Tak semua orang bisa menerima masukan dengan cara yang seragam. Ada template tertentu yang hanya cocok untuk orang tertentu saja. Kejelian kita untuk mampu memilih 'template' ini, tak lahir serta merta, butuh belajar dan berlatih. Kon meunan, adinda?
Suka dengan renungan ini. a Self reminder to me, too! Thanks, ya! Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga kita menjadi orang-orang yang mampu melatih diri menjadi pribadi yang jauh lebih baik nantinya. Aamiin.
Benar2 petuah yang sangat berharga ini bang ..
Setuju sekali bg @aiqabrago . Intinya kita harus menjaga perasaan dan perdamaian antar sesama.
Dan saya sangat ingin bahwa di bulan Ramadhan ini kita berhasil melatih semua itu.
Terimakasih banyak bg sudah mengingatkan kami juga.
Bg Aiqa juga mohon selalu mengingat kami..hehe.
Salam Ramadhan . Tgk @rijalaronaceh
cukup bersabar dan jangan ambil sebuah keputusan dalam keadaan emosi.
Aamiin.
Benar sekali bg @aiqabrago sudah semestinya kita sesama makhluk ciptaan tuhan saling nasehat menasehati,bukan malah mencaci maki.bila memang pikiran kita lagi kacau ,pikiran kita sedang ada masalah lbih baik kita diam daripada tanggapan kita malah membuat suasana makin memanas sperti yg bg @aiqabrago jlaskan😊
Bacaan yang sangat di butuhkan steemiat mengingat begitu besar berita bohong yang mengadudomba sesama pengguna media sosial.
Salam sukses
Bacaan yang sangat di butuhkan steemiat mengingat begitu besar berita bohong yang mengadudomba sesama pengguna media sosial.
Salam sukses
Cocok sekali jika dibulan ramafhan ini kita bisa melatih menahan emosi dengan puasa.
Tulisan yg sangat bermanfaat, menjaga hati ,lisan dan tulisan memang sangat penting dalam kita bermedsos bg @aiqabrago
kalau duu lidahmu adalah harimaumu, mak sekarang bisa jadi jempolmu adalah harimaumu. dengan gawai yang modern dan banyak sosial media yang tersedia kita memang harus makin bis menempatkan diri dan mampu mengontrol diri untu memposting atau mengomentari satu hal yang dapat memancing perdebatan yang tdak ada gunanya alias debat kusir. Karena hanya dari berbalas komentar kita cenderung sedang membangun benih permusuhan.
padahal musuh satu saja sudah terlalu banyak, seribu sahabat masih saja kurang. Mak sebaiknya jalin silaturahim dan bina keharmonisan bersahabt. sahabat saling mengngatkan tapi harus dengan cara santun sebagaimana abang sarankan..
salam dari klaten jawa tengah
Sangat bijak dan teduh, Bang @aiqabrago. Sudah selayaknya Ramadan menjadi momentum kita belajar menundukkan emosi, merendahkan hati dan menjalin silaturahim.. Salam KSI :)
Wah..nasehat yang sangat bagus bang @aiqabrago . Apalagi bulan puasa. Sepatutnya seperti yang abang bilang bahwa kita di media sosial jangan banyak menebar kebencian dan kemarahan.
Tetapi seharusnya kita lebih banyak kepada menampakan perasaan saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia apalagi ini adalah bulan suci ramadan.
Makasih banyak bang atas perhatiannya dan alasannya kepada kami.
Mohon abg juga untuk mengunjungi blog saya..
Salam KSI.
Selamat menunaikan ibadah puasa Bang @aiqabrago.
Petuah yang sangat bijak.
Semoga kita tidak akan menjadi bagian orang-orang yang demikian. Melalui Steemit, terus terjalin silaturahmi. Jika ada yg khilaf mari saling mengingatkan dan menerima dgn legowo.
#berbedatetapsatu
Intinya sesama manusia tak harus saling mencela, mengingatkan dengan bahasa yang santun dan dengan pengetahuan yang mumpuni jika mampu dan merasa bisa di dengar. Jika kita tak ada kemampuan untuk itu maka selemah2 nya ingkar adalah dengan mendoakan agar diberi petunjuk jalan yang benar. Jika bisa kita bicara jika tidak mungkin lebih baik diam.
Salam sukses selalu Terimakasih sudah berbagi abang @aiqabrago
Halo..slamat sore..
Sejauh yg saya baca ..
Benar sekali seperti abang @aiqabrago sampaikan.. Kita semua harus membina hubungan baik sesama manusia.
Apalagi di bulan puasa Allah memerintahkan kepada kita untuk melatih diri kita dari pada menahan hawa nafsu dan amarah.
Menurut saya postingan ini sangat bermanfaat dan perlu untuk kita bagikan kepada semua.
Thank you very much for sharing bg..
Tolong mampir ke postingan saya juga ya..
Selamat Berpuasa..
Terkadang memang sangat sulit untuk memecahkan masalah seperti ini, saat sedang menghadapai suasana yang begitu menegangkan, maka detik itu juga banyak orang yang saling menjelekkan, bahkan tak sedikit juga dari mereka yang mau menjauhkan perdebatan dengan cara yang salah. Terimakasih sudah berbagi @aiqabrago
Halo..slamat sore..
Sejauh yg saya baca ..
Benar sekali seperti abang @aiqabrago sampaikan.. Kita semua harus membina hubungan baik sesama manusia.
Apalagi di bulan puasa Allah memerintahkan kepada kita untuk melatih diri kita dari pada menahan hawa nafsu dan amarah.
Menurut saya postingan ini sangat bermanfaat dan perlu untuk kita bagikan kepada semua.
Thank you very much for sharing bg..
Tolong mampir ke postingan saya juga ya..
Selamat Berpuasa..
Amin...semoga pikiran positif tetap bersemayam pada diri kita.... membangun generasi cerdas dan jika ada unek-unek sampaikan secara beradab...
Salam Indonesia 👍👍🙏
Banyak orang yang merasa lebih pintar, lebih baik dan lebih mulia sehingga dengan gampang menjude orang lain tanpa ampun. Krisis karakter karena kurang iman dan sering menganganggap orang lain itu tidak lebih baik dari kita. Saya pikir hal semacam itu tidak hanya terjadi dilingkungan masyarakat biasa tapi di lingkungan kantorpun demikian. Terimakasih @aiqabrago
sedih memang melihat prilaku orang-orang di medsos. tapi disni ngak kan bang kurator
mereka sebagian masih awam media sosial, terkadang kita memulainya 2006 dan mereka memulainya 2015 ke atas !!
Saling ingat mengingatkan, saling menasehati jauh lebih penting daripada kita memberikan emas atau perak. Sebab emas dan perak hanya merubah materialnya saja, bukan sifat.
Namun nyatanya masih banyak kita dapati orang-orang sulit untuk menerima nasehat, hal ini dikarenakan seperti yang abang bilang diatas, yakni mengingatkan dengan cara tidak Beradab. Dalam Islam sendiri kita diajarkan bagaimana semestinya. Yaitu mengingatkan dengan lemah lembut, mengingatkan jangan ditempat umum agar seseorang tersebut tidak malu, serta cara cara lainnya yang sesuai dengan tingkah laku kita.
Terimakasih bang @aiqabrago atas nasehatnya. Semoga saja kita dijauhkan dari sifat egois pada diri.
Sehat-sehat selalu bang demikian juga keluarga abang, semoga panjang umur. Terimakasih atas apa yang telah abang kasih selama ini, baik itu ajakan, motivasi, dan ilmu lainnya, dan juga perhatian seperti memberikan vote untuk kami. Terimakasih bang @aiqabrago. Sukses selalu buat abang.
Ilmu yang sangat bermanfaat cocok diterapkan di steemit
Zaman sekarang orang memang pada aneh-aneh, bicara ceplas ceplos tanpa menghiraukan pihak yg dibicarakan, padahal kita ini diciptakan dari asal yang sama, yaitu, dari tanah, tapi tetap saja karakter dan sifat itu yg jdi pembeda.
Yang sangat kita sayangkan ketika ada peristiwa terjadi, para pengguna Media sosial seperti fecebook, berlomba mengupload foto sadis. Mereka tidak punya perasaan bagaimana jika foto sadis keluarga kita di upload ke media sosial dalam kondisi yang sangat sadis. Semoga saja pengguna media sosial lebih cerdas di masa akan datang untuk menggunakan media sosial dengan menggunakan hati seperti kata @aiqabrago dalam postingan ini. Terimakasih @aiqabrago semoga saja pengguna media sosial kedepan lebih ke arah yang positif. Salam KSI Oke.
Saling mengingatkan dalam kebaikan, teta5l rendah hati jangan egois, akan indah jika bisa saling mengerti. 😁
Lebih baik cari Aman aja brother @aiqabrago kita ambil yang positif saja, Semoga kita tidak tersandung ke jurang yang gelap. Maria kita membuat orang lain senang dengan karya kita brother.
Nasehat yang sangat bermanfaat terutama bagi kami baru mengerti sedikit tentang cara beraktivitas dengan benar di media sosial, terutama di steemit. Terima kasih dan salam hangat dari ketinggian
nasehat yang bijak bang @aiqabrago. semoga saya, anda dan kita semua tidak saling miskomunikasi dalam menasehati sesama.
Intinya masyarakat selalu dikorbankan.
Sering orang besar menyatakan, demi rakyat untuk rakyat tapi demi kepentingannya rakyat juga dikorbankan.
Saya menggapi tulisan bang @aiqabrago bahwa terkadang hal itu diciptakan atau dengan kata lain propaganda untuk memperkisruh suasana demi mewujudkan satu tujuan sekelompok orang dan memanfatkan momen dari suasana. Nah itu yang kita sayangkan, Dalam membaca isu atau suasana kita juga dituntut untuk bijak, jangan terprofokasi oleh keadaan. Kritik dan saran memang dianjurkan untuk perubahan yang lebih baik. Namun seperti yang diutarakan oleh bang @aiqabrago yaitu tatacara penyampaian harus dengan tatakrama dan berdasarkan norma dan akidah yang santun dan bijak.
Salam sukses bang @aiqabrago
Semoga di media sosial @steemit tidak terjadi hal yang demikian.
Wasaalam
Mudah²an ga merambah ke Steemit.. saling caci maki krn beda lawab politik saling sikut. Debat ga berguna. Semoga user steemit semakin bijaksana.
Kita berharap di steemit ini tidak menimbulkan permusuhan akibat tulisan kita masing-masing.
Dan postingan kurator kita ini menjadi warning bagi kita stemian semuanya
Sangat bagus artikelnya
Postingan super keren dari seorang @aiqbrago, proud of you, man!
Dalam Islam sendiri banyak sekali anjuran untuk saling mengingatkan dan tata cara dalam memberi nasehat, saling mencela yang sedang berlangsung saat ini tidak baik untuk terus dipertontonkan, apalagi dilakukan oleh orang-orang yang sedianya menjadi panutan bagi masyarakat Aceh secara umum.
Kini jempol adalah harimau, bukan lagi mulut. Karena kita sudah jarang bersuara tapi cakap melempar kata. Sebuah pengingat untuk semua.
Jaga hati... Jaga bicara... Pasti aman!
Mungkin hal ini sudah terjadi sejak lama bang kemudian sekaranglah si pengguna mulai sadar akan maksud dan tujuan setiap postingan mereka yang menurut ia benar yang belum tentu diterima oleh orang lain. Kemudian sekarang ini seperti sudah vulgar dalam penyebaran hal yang belum tentu benar
Tpi hal seperti ini tak terbendung lagi terutama di fb, karena blok2 politik sudah muncul jauh2 hari disana. Entahlah, semua blok2 tersebut punya keyakinan tersendiri yg tak tergoyahkan...