Assalamualaikum
Salam sejahtera untuk anda semua. Selamat malam bagi yang sedang menghabiskan malam panjang bersama keluarga tercinta. Semoga anda selalu dalam lindungan Allah Swt.
Sahabat, Sepanjang bulan Agustus dan September merupakan bulan yang penuh rahmat. Khususnya bagi anda pecinta buah-buahan khas Indonesia seperti rambutan, durian, alpokat, langsat, jeruk , manggis dan beberapa buah lainnya.
Semua buah-buahan tersebut sangat mudah kita dapat di pasar-pasar tradisional atau pinggir jalan sepanjang jalan daerah Sumatera khususnya Aceh.
Seiring dengan musim buah-buahan tersebut, juga satu jenis buah liar yang hanya terdapat di daerah hutan dan tumbuhnya di area semak belukar. Buah ini juga sering dijual oleh orang karena sensasi asam, manis dan segarnya itu benar-benar disukai nanyak orang.
Buah rambai merupakan jenis duku-dukuan uang bergelantungan dan menjuntai pada tangkai-tangkai yang panjang. Ketika masih muda buah dan tangkainya berwarna hijau dan rasanya sangat asam.
Saat sudah matang, buahnya kuning kehijau-hijauan. Rasanyapun sudah lebih manis. Namun asamnya tetap terasa. Bentuk dagingnya hampir seperti duku. Bedanya rambai memiliki selaput ari yg bening dan mengandung air dan biji di dalamnya.
Jika kita ingin memakannya cukup kupas kulit luarnya lalu dimakan dan bijinya langsung di telan sekaluan karena permukaan biji merupakan daging berserat dengan tekstur licin. Menelan biji rambe tidak akan bermasalah mengingat begitu gampang keluar bersama feses.
Cara lain menikmati rambai adalah dengan mengupas seluruh kulitnya lalu masukkan ke wadah, kemudian berikan perasan jeruk nipis, cabe secukupnya, garam serta gula pasir seperti di gambar.
Buah rambai ini sangat baik untuk kesehatan dan untuk pemenuhan vitamin C dan serat yang baik untuk pencernaan. Selain itu jg mengandung sakrosa yang dibutuhkan tubuh.
Memang harganya jauh lebih murah dari langsat. Untuk sekilo langsat dijual dengan harga 15 ribu rupiah sementara sekilo buah rambai hanyalah 5 ribu rupiah.
Jika anda ingin membeli buah ini, berjalanlah ke pasar tradisional. Biasanya penjual lebih sering nangkring di daerah yang banyak orang lalu-lalang ketimbang di rumah.
Demikian postingan ini. Sukses untuk anda.
Salam hangat
nyakti
very good
Tq @ngockim
Kirem u lhok Awe ilei dua kilo cek beh..hahaha
Get...hehe
Kaya buah duku ya Kak bentuknya?
Beda dek
Goh Lom musem
Bak lon na boh nyan. Tp ga byk