Kawan,
Tahukah kamu berapa lama masa yang kita lewati? Aku tak ingin tau Karena kamu selamanya bagiku
Bersamamu,
Tangisku kan terurai menjadi tawa
Dukaku kan terpecah menjadi bahagia
Dan air mata yang terlanjur jatuh
Tak akan berubah menjadi nestapa
Denganmu, kepenetanku tergilas sima
Terkadang di satu waktu
Prasangka pernah menjauhkanmu dariku
Tapi sungguh kawan
Amarah tak akan bisa bertahan lama di kalbuku
Aku sadari, Aku teringat jauh ke dalam hatimu
Ingatlah kawan
Kita pernah duduk bersama
Melukis langit dengan impian
Tentang Aku, kamu dan kehidupan