Si cucu sengsara
Si nenek menderita
Orang tua pun pada gila
Lalu di mana akan ada penerus kita?
Jika perkosa membuai mata
Kalau nista menjadi duta
Lalu maki dan serapah dibuat bahasa
Menitislah bangsa berpedoman sampah!
Dengan pemimpin para bedebah
Kita taklukan semua norma
Injak dan jajah kaum lemah
Jilat jumawa para penguasa
Jadikan budak di ranah yang kusebut rumah
Berpidato manis si cungkring lemah syahwat!
Koar koar dibuai ibunda berbaju merah
Pisau harus tajam atas dan bawah katanya
Dan memang benar
Cuma saja diguna untuk menusuk yang marjinal
Mana koarmu wahai pengampu negara!?
Apa sudah terkunci congor itu dengan gelimang harta!?
Sesuka hati beri perintah pada semua!
Tak tau akibat yang penting senanglah saya
Inikah bangsa?
Apakah negara?
Mana jejak juang?
Meraung raung jiwa pejuang lihat semua
Termasuk dia, Nyonya
Ayahmu yang baca kebebasan
Lihat anaknya yang sekarang
Tidak peduli bangsa dan negara yang dia juang
Jual nusa padahal meradang beliau pertahankan
Buat boneka untuk kendalikan negara
Raup untung dari jelangkung dalam genggaman
Gembungkan perut buncit berisi riba
Peduli setan semua cara lakukan
Hei penguasa negeri!
Manusiakah yang kemarin kupilih?
Kenapa hanya manggut tanpa aksi
Titisan wayang mungkinkah dikau?
Digoyang dalang tanpa melawan
Ini makian dan hujatan
Sengaja kubuat agar dapat satu predikat
Bukan tujuan jadi bajingan
Duta bangsa yang jadi idaman
Kuhaturkan salam untuk penguasa
Berikut dalang di belakangnya
Re-Kun
Indonesia, 18-05-16
Posting ini pernah saya posting sebelumnya di sini
Abang satu ini paling pandai bermain kata ...mer(d)eka
Posted using Partiko Android
Terimakasih, @dwiitavita... Tapi Alhamdulillah enggak pandai bermain hati kok... 😂
Haha... Jangan sampai yaa 🤩🤩🤩
Posted using Partiko Android
Salam kemerdekaan dari bumi Rantau
Selamat pagi @re-kun😊
Salam juang dari sai bumi ruwa jurai...
Selamat pagi juga, @ettydiallova 😊