Logika adalah metode penalaran—metode membangun dan mengevaluasi argument. Metode ini penting untuk mengatur jalan fikiran. Hampir setiap hari orang berargumentasi tapi apakah pernah berfikir bahwa cara berfikirnya sudah benar atau dengan kata lain mengikuti kaidah-kaidah logika?
Logic is method of reasoning--a method of building argument and evaluating argument. It is important for managing the way of thought. Almost every day, people build argument, but do they realize that their way of thinking is based on the law of reasoning?
Fondasi utama dari penalaran adalah pergerakan pikiran dari premis ke kesimpulan. Kesimpulan adalah pernyataan yang akan dibuktikan kebenarannya. Proposisi yang mendukung kebenaran kesimpulan itu disebut premis.
The main foundation of reasoning is the movement of thought from premis to conclusion. Conclusion is something that we trying to prove to be true. Proposition that provide reason and evidence for supporting a conclusion called premis.
Source:xcitefun.net
Ada dua jenis basis penalaran, deduktif dan induktif.
There are two basic kind of reasoning namely deductive and inductive.
Induktik berangkat dari hal yang bersifat lebih sempit menuju ke hal yang lebih luas . deduktif memulai dari yang universal menuju ke hal yang lebih partikular.
Contoh. You mati, dia mati, mereka mati (kasus particular), kemungkinannya semua manusia mati (kesimpulan universal) ini disebut induktif. Sifat induktif itu probabilitas (mungkin).
Semua perempuan cantik (premis universal), you perempuan (partikular), pasti you cantik) disebut penalaran deduktif. Sifatnya (keharusan/kepastian). Kebenaran kesimpulan berdasarkan premis. Jika premis benar maka kesimpulan pasti benar.
Argumen deduktif dianggap mendukung kesimpulannya jika memenuhi tiga kondisi yaitu
Pertama, semua term harus jelas tidak ambigu. Jika ambigu harus didefinisikan lebih dulu supaya jelas.
Kedua, semua premis harus benar
Ketiga, argumen harus valid secara logika. Valid berarti kesimpulan mengikuti premis jika tidak maka disebut invalid.
Ada tiga hal yang harus dipahami dalam penalaran.
- Term (istilah) merupakan subjek atau predikat proposisi(kalimat deklaratif). Term ini bisa jelas bisa tidak jelas, tidak bisa benar atau tidak benar. Kata mortal tidak bisa dikatakan benar atau salah, hanya bisa disebut jelas atau tidak jelas.
- Proposisi itu kalimat deklaratif yang bisa dinilai benar salah, kontras dengan kalimat lain seperti, kalimat tanya, kalimat perintah, ekslamasi dan kalimat performatif. Proposisi hanya bisa dinilai dengan kata benar atau salah bukan kata jelas atau tidak jelas. Benar disini jika ia berkorespondensi dengan kenyataan
- Argumen pernyataan yang dibangun atas tiga proposisi, dua diantaranya disebut premis dan satu disebut konklusi. Argument hanya bisa dinilai dengan kata valid atau tidak valid bukan jelas, tidak jelas atau benar dan tidak benar.
Argumen deduktif valid secara logika jika kesimpulan mengikuti premis. Invalid jika tidak.
Argumen itu dibangun atas proposisi dan kesimpulan, dan proposisi dibangun atas term—subjek dan predikat. Sekali lagi term bisa jelas bisa tidak jelas dan benar atau tidak benar bagi proposisi dan valid atau tidak valid bagi argument.
Hanya terms yang clear dan unclear, hanya proposisi yang benar dan tidak benar dan hanya argument yang valid dan invalid.
Pertanyaan yang harus sering diulang-ulang sehingaa bisa menjadi kebiasaan kita pada saatberbicara, membaca, mendengar dan menulis ada 3 yaitu.
Pertama, apakah term –nya jelas atau ambigu?
Kedua. Apakah semua proposisinya benar?
Ketiga, apakah argumennya secara logika valid atau invalid?Source:thedailystar.net
Untuk membantah argument (kesimpulan) lain, kita bisa memakai pertanyaan ini. untuk memperlihatkan bahwa ada term yang tidak jelas, ada proposisi yang salah daa ada kesalah logika (fallacy). Jika semuanya jelas maka kita harus mengakui bahwa kesimpulannya terbukti benar.