Sejarah diwajibkannya mendapat pendidikan pada masa kepemerintahan presiden Ir Seokarno.revolusi pada masa ini serba keterbatasan kerena jumlah guru lulusan dari koloniel belanda berjumlah sedikit. Rumusan undang-undang pendidikan no 4 tahun 1950 jo undang-undang no.12 tahun 1954 untuk mengatur sistem pendidikan. Di seluruh pelosok tanah air di bangun sekolah-sekolah dan di cari anak-anak untuk sekolah tanpa bayaran untuk meningkatkan kulitas guru di berikan pendidikan yang dibernama KPK-PKB dan SG 2 tahun. Menteri pendidikan Ki Hajar Dewantara memberikan intruksi umum bagi anak yang berumur 8 tahun diwajibkan memperoleh pendidikan sekolah dasar (SD) dan dilanjutkan sampai ketingkat SMP dan SMA ini lah sedikit sejarah pendidikan pada masa revormasi indonesia.
Anak adalah asset masa depan indonesia yang akan merubah negara indonesia,mampu bersaing dengan negara yang maju dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.jika kepribadian anak baik maka masa depan indonesia semakin bagus tetapi sebaliknya jika anak mempunyai kepribadian yang buruk maka hancurlah negara indonesia di tangan mereka. Oleh sebab itu anak wajib mendapat pendidikan sebagaimana dalam uud negara republik indosnesia tahun 1945 di dalam pembukaan (preambule) di alinia ke 4 bahwa di cantumkan mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.Melihat cita - cita bangsa negara indonesia adalah untuk memejukan negara indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa berarti negara berkawajiban memberikan pendidkan bagi seluruh warga negara indonesia. sesuai juga dengan BAB XA tetang hak asasi manusia dalam pasal 28C ayat 1 yaitu berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,seni dan budaya di dalam pasal 28C lebih luas lagi di jelaskan mengenai pendidikan yang berdasarkan kemerdekaan yaitu hak seseorang untuk mendapat pendidikan bagi waga negara Indonesia.
Pendidikan mempunyai beberapa pungsi diantaranya:
- Sebagai pemersatu bangsa
- Sebagai wadah untuk mengembangkan diri dan
- Mempunyai kesempatan ikut membangun bangsa indonesia
Pentingnya wajib belajar 12 tahun bagi anak migran di sarawak yang paling pertama dan pailing mendasar untuk menghindari buta huruf,mampu mengembangkan pola pikir yang baik kedepannya untuk merubah masyarakat tenaga kerja indonesia tki di sarawak,nah apalagi anak di sarawak masih minim terkait akan pendidikan tetapi pendidikanlah hal paling dasar untuk bisa merubah keadaan,kehidupan,masyarakat tki di sarawak dengan di wajibkannya belajar samapi 12 tahun mulai dari tahap sd. Smp dan sma, walaupun di sarawak anak para tki masih memeperoleh pendidikan sekolah dasar dengan kebijakan dari konsulat jendaral republik indonesia(kjri) yang mendirikan community learning center(clc) berkerjasama dengan kedutaan besar republik indonesia(kbri)di kuala lumpur dan akan di ushakan sampai ke jenjeng smp dan sma.
Diwajibkannya mendapat pendidikan bagi anak buruh migran di sarawak karena mareka adalah masa depan negara indonesia sebagai generasi penerus bangsa indonesia.walaupun anak itu tinggal di luar wilayah negara indonesia tetapi mereka juga warga negara indonesia. Sebagai mana di wqajibkan bagi anak- anak di indonesia mendapatkan pendidikan itu diwajibkan sampai 12 tahun karena dalam jangka waktu 12 tahun cukup untuk menjadi wawasan dan imu di pegang baik sebagia pegangan dasar,pegangan tingkat sedang bagi masyarakat.jika pembelajran sudah sampai 12 tahun tentu anak-anak bangsa indonesia sudah mampu mengembangkan dirinya, pola pikiran yang baik dan benar.oleh sebab itu uu no 20 tahun 2003
Apalagi melihat fakta bahwa anak- anak buruh migran di sarawak mencactat masih ada dat sekitaran 3.600 anak tki yang masih terpaksa ikut berkerja dengtan orang tua.
Dari data diatas jika kita masih diam ditempat tidak memberikan pasilitas oendidikan sarana pendidikan bagaimana mereka bisa merubah keadaan dan kehidupan mereka. Apa mungkin mereka terus menerus menjadi beruh tki semur hidup keturunan mereka dengan diwajibkan 12 tahun tentu kita bisa mengharapkan ada perubahan di masyarakat buru tki.
Apalagi Anak buruh migran yang ada tentu berbeda dengan anak yang ada pada umumnya yang sudah terbiasa sekolah pada pagi hari . anak migran terbiasa bangun pagi pergi berkerja dengan orang tuanya ini jika memeng lansung menerapkan proses belajar selama 12 tahun menurut mereka itu terlalu lama dan menghabiskan waktu, kita bnerusha terlabih dahulu mereubah pola pikiir mereka tetentang pendidikan.
menarik sekali sudah saya upvote ya
terimaksih