Bebek Kuntilanak - Sajian Gulai Bebek Khas Aceh Ala Pak Nasir

in #indonesia7 years ago (edited)

Kenapa mesti malam jumat? Kenapa juga harus malam-malam ? Meski saya merasa seram, ajakan makan bebek kuntilanak saya iyakan juga. Selepas sholat Isya, Saya, Yasir, Icut dan Agam bergerak menuju lokasi. Bebek Kuntilanak akhir-akhir ini memang jadi perbincangan hangat dikalangan pencinta kuliner Aceh.

Gulai Bebek Kuntilanak


LOKASI

Kebetulan Yasir sudah pernah ke lokasi. Sebuah desa dipinggiran kota Banda Aceh, yaitu desa Turam, Peukan Biluy, Kabupaten Aceh Besar. Dari Banda Aceh kami naik sepeda motor. Setelah berjalan selama 20 menit, sampai lah kami ke desa Turam. Suasana desa sangat sepi. Sepertinya, tak ada tanda-tanda ada kedai makan. Tibalah kami pada sebuah lorong gelap dan sempit. Setelah sampai di ujung lorong, suasana sedikit terang. Beberapa mobil dan motor parkir di depan sebuah rumah kayu yang sangat sederhana. Tampak ada tulisan kecil disalah satu dinding rumah, yaitu : Rumah Makan Sie Itiek - Pak Nasir. Akhirnya kami sampai di Bebek Kuntilanak.

Lokasi Rumah Makan Sie Itiek Pak Nasir


Papan Nama Rumah Makan Pak Nasir


SEJARAH SINGKAT

Bapak Muhammad Nasir atau akrab dipanggil dengan nama pak Nasir adalah pemilik rumah makan ini. Ia asli orang Aceh. Usaha rumah makan ini dibangun pada tahun 1994 dengan menu gulai bebek masak khas Aceh. Saat itu Aceh masih konflik.Tak mudah bagi Nasir berjualan dalam suasana tidak kondusif. Tapi pak Nasir berjualan dengan konsisten.

Perihal kenapa disebut bebek kuntilanak, pak Nasir mengatakan bahwa nama tersebut bukan darinya, tetapi dari para pelanggan. Nama bebek kuntilanakpun menyebar dari mulut ke mulut. Mungkin disebabkan oleh lokasi yang di pelosok desa dan buka pada malam hingga menjelang subuh. Akhirnya nama Bebek Kuntilanak menjadi populer. Wah, memang terbayang perjalanan kami menuju kemari, seperti menuju tempat kuntilanak hihi...

Bapak Muhammad Nasir


GULAI ITIK ALA PAK NASIR

Ruangan rumah makan tidak begitu luas. Hanya bisa menampung sekitar 14 orang. Kalau pengunjung sedang ramai seperti ini, kita harus sabar menunggu giliran makan. Akhirnya tiba giliran kami menyantap hidangan bebek kuntilanak. Di rumah makan ini, kita dilayani langsung oleh pak Nasir dan istrinya. Kami duduk di lantai beralaskan tikar. Susana seperti diajak ke era masa lampau. Sederhana, akrab dan bersahaja. Sepiring Nasi, sepiring gulai Bebek dan segelas air putih hangat telah terhidang di depan mata. Tak menunggu lama, kami langsung menyerbu hidangan tersebut.

Suasana Tempat Makan Sie Itiek


Hidangan Nasi Sie Itiek


Hmnn... Wangi masakan Sie Itiek sungguh menggugah selera. Begitu daging digigit, teksturnya terasa begitu lembut. Rasa gurihnya berbeda dengan gulai Bebek yang sering saya makan. Kamipun menikmati setiap gigitan daging bebek pak Nasir ini.

Sie Itiek


Karena penasaran, saya bertanya kepada pak Nasir, apa sih yang membuat rasanya berbeda?
Sambil tersenyum beliau menjawab, semua bahan yang digunakan adalah bahan asli. Kelapa gongseng, santan, asam sunti dan bumbu-bumbu rempah, semua alami. Bumbu-bumbu tersebut ditumbuk menggunakan lesung kayu, lalu diracik dengan cara yang diwariskan orang tuanya secara turun temurun. Tidak hanya bumbunya yang alami, pak Nasir bercerita bahwa cara memasaknya masih menggunakan tungku kayu. Dalam sehari, pak Nasir memasak 8 ekor bebek dan bisa lebih jika malam jumat. Karena malam itu malam jumat, ada menu spesial selain gulai Bebek, yaitu Sie Reuboh. Sie Reuboh ini adalah masakan olahan daging Lembu.

Sie Reuboh


HARGA

Perut sudah kenyang. Saatnya membayar. Saya agak terkejut ketika pak Nasir mengatakan harga satu porsinya adalah 12.000 Rupiah. Nasi tambah yang tadi saya minta gratis. Murah :)
Salah seorang ibu yang juga makan dengan kami mengatakan bahwa ia selalu datang kemari bersama keluarga, selain rasanya enak, harganya juga murah.

Semakin malam, pengunjung semakin ramai. Kamipun pamit pulang. Usaha memang tak membohongi hasil, begitupun dengan masakan, lidah tak akan bohong.


Sort:  

Hahahahaha
Nama nya luar biasa ya Bang,
Semoga ada nama yg lebih bagus ntuk dagangan nya

Dah menjual kali ni namanya haha

Semoga dikemudian hari ada nama yg lebih baik dan semakin meningkatkan daya beli konsumen

wowww,, delicious... malam jumat nnti kiban sie reuboh? apa kita hamok lagi???? hahah

ini PAK NASIR

dan ini

PAK YASIR

hahahaha

ada sebuah kemiripan tapi tak serupa..

cc @yasir.mogerz hahaha

Lagee kameng,

yang komen jih kameng hahaha sie kameng.. wkwkwkkw

Aku sih yes. Jgn omdo yaa haha

bereh postingan jih om, btw namanya bebeknya serem ya :v @kakilasak

Yoii. Emang demikian populernya :)

nama nya aja serem ,pasti enak tu @kakilasak

Nak liii haha

jadi pengen adek bang hahahahahaa

Jom ke banda haha

Hahaha makan bareng yang sangat kompak ya bang,kayak kenduri blang gitu. Pengen deh gabung ke situ hehe

Haha, ayok laa datang ':)

Ia kapan2 aja lah,nnti tgl 12 y haha

sangat enak itu

Iyess hehe

Aku belum pernah makan di sini. Harus tengah malam ya kalo mau makan di situ, Bang?

Buka abis magreb sampe abis (jelang subuh)

Waduh..lama juga bukanya ya... makasih infonya bang.

Amazing.
Postingan yang Bagus.
Salam dari abu

Salam balik dr upik :)

Lidah memang ga bisa bohong @kakilasak

This post has been ranked within the top 50 most undervalued posts in the second half of Aug 01. We estimate that this post is undervalued by $10.03 as compared to a scenario in which every voter had an equal say.

See the full rankings and details in The Daily Tribune: Aug 01 - Part II. You can also read about some of our methodology, data analysis and technical details in our initial post.

If you are the author and would prefer not to receive these comments, simply reply "Stop" to this comment.

Ini mah calon juara lagi kayaknya. Mantap kali postingannya, bebek kutilanak yes.

Aminnn. Yess.. Hehe

Masakan yang lezat


Postingan anda membuat saya ingin mencobanya kesana. Salam buat bapak muhammad nasir :)Amazing @kakilasak