Pelaksanaan Qurban tinggal menunggu waktu lagi, prosesi wajib ini dilakukan kaum muslimin setiap tahunnya pada hari-hari tasyrik di Bulan Zulhijjah. Kaum muslimin yang mampu diharuskan untuk berqurban, tujuannya adalah menyucikan diri dan bentuk syukur atas nikmat yang ia dapatkan selama setahun terakhir.
Bentuk Qurban yang diberikan adalah hewan ternak, di tanah air sendiri hewan ternak yang diqurban mulai dari sapi, kerbau, kambing, domba, biri-biri dan sejenisnya. Antusiasme akan pelaksanaan qurban sangat besar. Mulai dari persiapan panitia qurban yang sangat matang, para yang ingin berqurban hingga saat prosesi qurban. Antusiasme begitu terasa termasuk proses membantu membagikan qurban kepada yang membutuhkan.
Permasalahan lain muncul adalah mengenai asal hewan qurban. Bisa saja milik masyarakat atau malah dibeli dari penyedia hewan qurban. Sering kali ditemui sejumlah hewan qurban memiliki masalah seperti bera badannya yang kurang (terlalu kurus), usianya belum sampai atau lebih, hingga memiliki penyakit pada hewan tersebut.
Memang hal tersebut bisa dicegah dengan pihak panitia yang jeli membeli hewan qurban atau menerima qurban pemberian mereka yang ingin berqurban. Namun tetap saja luput dan banyak pihak yang mencari keuntungan pada hal tersebut.
Memantau Qurban dengan Blockchain
Blockchain dianggap punya peran besar di berbagai bidang termasuk dalam mengontrol qurban. Penerapan seperti ini sebelumnya sudah diterapkan oleh retail terbesar di USA, Walmart. Mereka mengontrol asal usul barang berasal, tanggal kadaluwarsa hingga higienitas pada blockchain. Selain menghemat waktu, pengontrolan ini bisa melindungi hak konsumen.
Baca juga: Walmart yang Selangkah Maju Berkat Blockchain
Penerapannya seperti ini, setiap qurban yang dibeli oleh panitia nantinya akan dikontrol secara penuh sehingga tidak merugikan saat proses qurban. Tak hanya itu saja, pemberian makan, vaksin hingga stres pada hewan bisa dikontrol melalui blockchain.
Cara ini dinilai cukup baik, karena untuk sebuah ibadah diterima oleh Allah adalah sebaik-baiknya yang miliki dan peroleh. Adanya teknologi blockchain sangat membantu meningkatkan kualitas Qurban yang transparan dan penerapan ini membuat panitia qurban tak kesulitan menerapkannya di masa depan.
Selain itu qurban berbasis blockchain bisa dilakukan dengan berbagai hal lainnya, misalnya membeli qurban dengan digital aset hingga proses transaksi yang bersih dan transparan. Sehingga bisa dilihat oleh siapa saja.
Itulah manfaat yang diberikan oleh blockchain pada sistem qurban yang berbasis digital di masa depan. Mengingat kita sudah di era industri jilid 4.0, penerapan ini bisa saja dimulai dalam waktu dekat. Karena teknologi akan mengubah arah dunia menjadi lebih baik dan membuat kita lebih bertakwa kepada Sang Pencipta.
Semoga postingan ini menginspirasi dan silakan komentarnya pada kolom di bawah ini.
Have a Nice Day