Mulut Politikus

in #indonesia7 years ago

image

Mulut politikus sebenarnya tidak selamanya dimiliki para anggota partai politik. Mereka yang sadar kedudukan atau posisi dirinya ditentukan oleh faktor politik juga bermulut politik. Dulu, saya sempat mempertaruhkan posisi aman saya di sebuah sekolah dengan mencoba menskenariokan perusakan citra Dinas Pendidikan Kabupaten di Kota saya. Alhasil, saya kemudian dijanjikan akan diusahakan supaya mendapat Honda atau honor daerah. Kenyataannya apa coba, jangankan saya mendapatkan apa yang ia janjikan, ia sendiri akhirnya dimutasi ke posisi yang tidak strategis.

Tentu saya tak perlu sakit hati. Saya terima keadaan itu dengan sebelumnya memilih untuk tak berharap banyak. Saya pun tak pernah membicarakannya. Saya ikuti semua jejak karir orang tersebut dengan banyak sekali kesimpulan. Salah satu adalah bahwa mulut politikus bukan hanya dimiliki para politisi.

image

Tahun 2009 saya pernah menulis di Serambi Indonesia satu esai berjudul "Soliloqui Seorang Caleg". Soliloqui adalah bicara dengan diri sendiri. Dalam esai tersebut, saya mengambil narator seorang caleg (calon legislatif) bersikap menjelang pemilihan legislatif. Jika sebelumnya ia tidak membuka kaca mobil melewati jalan kampungnya, jelang Pileg ia berubah dengan selalu membuka kaca mobil lebar-lebar seraya mengangkat tangan memberi salam. Jika sebelumnya ia jarang shalat jamaah dan duduk berlama-lama bercengkrama dengan orang sekampung, jelang Pileg ia bisa berjam-jam duduk di warung kopi dan tak membiarkan orang lain membayar semua pesanan semua meja.

Oleh karena itu, jelang Pilkada dan Pileg serta Pilpres, berhati-hatilah mendengar omongan politik dari para pihak. Tidak ada mulut politik yang tidak ditunggangi motif kepentingan. Semakin besar kepentingan, semakin besar resiko dan modal yang harus dikeluarkan. Dan mulut politik sejati memghargai kebohongan dan janji palsu. Teman sejati dalam kata-kata si mulut politik, ketika sama posisi. Saat berbeda pilihan, janji serupa angin lalu. Sepoi-sepoi menyenangkan. Tapi, sebenarnya, nir-arti.

image