Kamu tak bisa berdebat dengan Jakarta, kota tua sekaligus awet muda dan terkutuk menjadi abadi. Jakarta bukan berubah karena gubernur berganti. Urbanisasi dari desa-desa atau pejabat daerah membeli sepetak tanah, lalu mengeluh tentang kotoran dan sampah dan biaya hidup dan kekerasan hanya untuk mengasimilasi dirimu.
Namun pada saat bersamaan, Jakarta menjadi apa yang kamu dambakan, selama kamu mau mengorek-ngorek sudut-sudutnya. Entah itu suara azan di senjakala atau dentang lonceng katedral di pagi Minggu, atau asap setanggi yang bergerak menembus awan ungu muda melalui langit yang dipenuhi burung layang-layang di rawa-rawa pangkal muara.
Adalah hakmu untuk meminta. Pada sebuah kota di pantai utara pulau yang padat manusia, semua terpaku pada layar gawai sambil bergelantungan di kereta atau bus kota. Penyedot uang dari seluruh penjuru Nusantara.
Gadis-gadis memakai rok mini bergegas membubarkan diri setelah briefing singkat. Artis muda bintang merah terang beradegan tentang dosa dan pahala, cinta dan pura-pura.
Warung bubur kacang hijau ketan hitam kaki lima, kecelakaan beruntun, penggerebekan pabrik ekstasi. Event budaya dan olahraga. Menteng, Blok M, Salemba, Grogol, Mesteer, Jatinegara. Kampung Akuarium atau Muara Karang. Kalijodo dan Alexis.
Jakarta adalah sungai tempat para pengayuh arung jeram di arus kesadaran, sementara kereta cepat pikiran keluar dari stasiun. Tumpukan lampu lalu lintas di bawah langit abu-abu. Duduk menyesap kopi di sudut remang-remang mengamati pelintas: kawanan ternak yang tidak bahagia, bergerak seperti wayang di torotar jalanan, mengikuti panah penunjuk arah ke entah.
Jakarta adalah zenith dan nadir, lambang enam belas penjuru mata angin negara. Bau laut dan cuka kecut bercampur asap mesin diesel menohok di tenggorokan. Tepat di bilik jantung yang membenci. Kesempatan mengemas kesempitan.
Saat matahari terbenam, industri lendir bersinar di Mangga Besar dan Ancol dan menara-menara kondo.
Berupa potongan-potongan potret buram di benakmu, karena Jakarta melaju begitu cepat bagai hantu gentayangan.
Untuk bisa kembali, kamu harus bermimpi sepanjang hari.
Image source