Tanggapan Syaikh Abiet Al Bireueni, mengenai pidato Prabowo yang mengatakan Indonesia akan bubar pada tahun 2030.
Pidato Prabowo Subianto tentang Indonesia bubar pada tahun 2030 jadi perbincaan banyak pihak. Dari beberapa pihak media, mulai berdatangan ke tempat kediaman Syaikh Abiet, untuk menanyakan pendapat beliau mengenai pidato pak Prabowo, awalnya Syaikh Abiet, tidak berkenan untuk menanggapi persoalan tersebut, namun awak media terus mendesak Syaikh untuk memberikan pendapat, apakah benar Indonesia bubar pada tahun 2030?
Hari pertama, ketika ditanyakan tentang hal itu, "Syaikh benarkah Indonesia akan bubar", Syaikh Abiet hanya tersenyum, dan menjawab iya, memang benar 2030 Indonesia akan bubar, jangankan 2030, nanti tahun 2019 saja Indonesia juga akan bubar, mendengar jawaban itu, pihak media cot gaki u langet (terkejut), tak lama kemudian, Syaikh meminta awak media untuk pulang meninggalkan tempat kediamannya.
Hari kedua, kembali lagi wartawan-wartawa di kediamannya Syaikh, untuk melanjutkan beberapa pertanyaan yang belum dijawab oleh Syaikh Abiet, "Syaikh bagai mana pendapat anda, kenapa pak Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan bubar", dengan santainya Syaikh kembali bertanya kepada wartawan yang ada di hadapannya, "jika seandainya Indonesia bubar, anda mau kemana?"
Mendengar pertanyaan itu, semua wartawan yang ada tertawa tanpa henti, kemudian Syaikh meminta mereka untuk kembali lagi besok.
Hari ketiga, mereka (wartawan) kembali berkumpul di hadapannya Syaikh Abiet, dan pada pertemuan inilah Syaikh mengutarakan semua yang ingin didengarkan oleh mereka (wartawan), Syaikh memulai percakapan terlebih dahulu, jadi begini, mengenai perkataan pak Prabowo, Indonesia bakalan bubar pada tahun 2030, saya juga sependapat, jangankan tahun 2030, besok pagi juga bisa bubar ni Indonesia.
Jika kita selalu menjadi manusia yang tidak memiliki rasa kemanusiaan, saling salah menyalahkan.
hanya dari satu bait perkataan presiden, kita penuhi acara acara televisi untuk berdebat, kenapa tidak tanyakan saja langsung kepada presiden apa maksud dari perkataan anda, atau mungkin presiden, berniat mengeluarkan perkataannya khusus untuk kita berdebat dan menjelaskan makna dari perkataannya itu.
Kalau kita terus-menerus seperti ini, apalagi jikalau kita melihat kondisi masyarakat sekarang. siapa yang serak suaranya memanggil keadilan untuk masyarakat, namun dirinya lupa pada masyarakat dikala sudah menjadi bagian dari orang orang berjabatan.
Keadilan tidak ada, kesejahteraan apa lagi, katanya pembangunan, tapi kenapa harus diakhir jabatan, kalau saja masyarakat masih lapar, dan tidak berani mengatakan kalau dia lapar, sedangkan ia hidup di negeri yang sangat kaya, maka lebih baik kita bubar saja.
Udah cukup itu saja hari ini, ayo, mari kita bubar, sudah... Jangan tanyakan lagi, bubar, bubar, saya mau kembali melanjutkan pekerjaan saya.
Ini hanyalah cerita fiktif semata, kejadian ini diambil dari mimpinya Syaikh Abiet Al Bireuni.
Sekian dan terimakasih (uyee)
Hay sobat boleh gabung jadi kawan steemit???
Kalau boleh di tunggu apvote n follow nya ya...
Siap kawan,
Mari saling membantu
Heumm... Mimpi yang bagus @arief722
Tidurisme
hai metuah boleh bergabung tidur diranjang pasirmu, kutunggu mimpi dan dan kenyataan nya
-salam rakan seunaroh
Gerebong.
Gerebang Gerebong.