Analisa SWOT Indonesia Menjadi Negara Maju 2045

in INDONESIA5 years ago


Source


AMERIKA Serikat secara resmi mengeluarkan Indonesia dari daftar negara sedang berkembang. Artinya, mereka menganggap Indonesia kini termasuk salah satu negara maju. “Prestasi” ini, bagai pisau bermata dua. Di satu sisi, Indonesia mendapatkan keuntungan tidak terlihat seperti kewibawaan, harga diri, dan gengsi. Di pihak lain, ada kerugian dari aspek ekonomi karena Indonesia tidak berhak mendapatkan bantuan tertentu dan tidak bisa mendapatkan fasilitas perdagangan seperti sebelumnya.
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyadi, mengatakan Indonesia punya peluang besar untuk menjadi negara maju pada 2045 atau tepat 100 tahun Indonesia merdeka. Keyakinan itu didasarkan pada potensi yang dimiliki Indonesia. Pun demikian, persiapan Indonesia untuk menjadi negara maju tidak sedikit.
Dari Analisa SWOT, bisa dilihat bagaimana Indonesia menuju negara maju pada 2045 mendatang. SWOT adalah Strenght (kekuatan atau kelebihan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman). Semua aspek tersebut dimiliki Indonesia sehingga bisa mendukung atau tidak mendukung untuk menjadi negara maju.

  1. Strenght (Kekuatan atau Kelebihan)
    Indonesia memiliki banyak Kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di darat lebih-lebih di laut. Ini menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki Indonesia untuk menjadi negara maju. Indonesia memiliki hutan yang luas, yang tanpa diekplorasi pun, sumber 02 bisa dijual kepada negara maju karena Indonesia merupakan paru-paru dunia.
    Dalam bidang tambang kekayaan alam juga melimpah seperti timah, gas alam, minyak, tembaga, bauksit, batu bara, emas, perak, nikel, dan sebagainya. Selain itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur.

    Indonesia juga memiliki bonus demografi yang mulai berjalan tahun 2020 ini. Artinya, persiapan Indonesia menuju negara maju pada 2045 terbuka lebar karena sejak 2020 usia produktif warga negara Indonesia lebih banyak.
    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2018 lalu jumlah populasi Indonesia mencapai 265 juta jiwa. Kemudian, pada 2024, angkanya berpotensi meningkat hingga 282 juta dan sekitar 317 juta jiwa pada 2045. Data BPS 2018, jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun). Tidak salah bila pemuda disebut sebagai penentu masa depan Indonesia. Inilah yang disebut sebagai bonus demografi. Di bidang kelautan dan perikanan, Indonesia juga memiliki kekayaan melimpah. Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia, secara kasar memperkirakan kekayaan laut Indonesia sampai Maret 2019 adalah Rp1.772 triluan (Sumber: Gatra https://www.gatra.com/detail/news/411647/ekonomi/lipi-potensi-kekayaan-laut-indonesia-setara-93-pemasukan-apbn-2018). Jumlah tersebut setara dengan 93 persen total pendapatan APBN 2018.

  2. Weakness (Kelemahan)
    Dengan teknologi dan sumber daya manusia terbatas, Indonesia tidak bisa mengoptimalkan kekayaan sumber daya alam untuk menjadi negara maju. Karena tidak mampu memberi nilai tambah pada sumber daya alam, Indonesia tidak mendapatkan keuntungan dari SDA tersebut. Tingkat ketergantungan kepada negara lain dan barang impor masih tinggi. Nilai barang yang dihasilkan rakyat Indonesia, tidak mampu mengimbangi kebutuhan yang dihasilkan negara lain. Misalnya, hasil panen petani Indonesia, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ketika membeli produk berteknologi tinggi seperti gadget, petani Indonesia harus menjual seluruh hasil panen (itu pun belum tentu cukup).
    Dalam bidang kelautan, kekayaan ikan yang dimiliki Indonesia malah dicuri nelayan asing yang memiliki peralatan lebih lengkap, lebih canggih, dan dilindungi aparat negara mereka. Berbeda dengan negara Indonesia yang masih menggunakan peralatan tradisional serta tanpa pengawalan sehingga sering ditangkap.

  3. Opportunity (peluang)
    Indonesia harus mengelola seluruh kekuatan yang dimiliki untuk menjadi negara maju. Peluang ini harus dijaga agar mimpi menjadi negara maju bisa terwujud.
    Menteri Sri Mulyani menyebutkan sedikitnya ada enam syarat yang harus dipenuhi. Pertama, infrstruktur yang mendukung mobilitas dan mendorong pembangunan. Kedua, birokrasi pemerintah yang efektif dan efisien. Dalam hal ini juga pernah ditambahkan adanya pemerintahan yang bersih dan jujur, bebas korupsi.
    Ketiga, tata ruang wilayah yang dikelola untuk mendukung sistem yang terintegratif. Keempat, sumber daya ekonomi dan keuangan untuk mendukung APBN yang sehat. Kelima, kualitas SDM dalam bidang pendidikan, riset, program kesehatan serta perlindungan sosial. Terakhir, penguasaan teknologi tepat guna serta adanya inovasi.

  4. Threats (ancaman)
    Ancaman yang dihadapi Indonesia untuk menjadi negara maju tidak sedikit. Dalam hal ini bisa dibagi menjadi ancaman internal atau dari dalam negeri, dan ancaman eksternal atau dari luar.
    Bonus demografi juga menjadi petaka jika Indonesia tidak mampu mengelola angkatan kerja produktif. Pola pikir generasi muda harus diubah dari menjadi kerja menjadi membuka lapangan kerja dengan menggunakan teknologi digital. Kalau tidak memiliki pekerjaan, angka kriminal bisa meningkat. Supremasi tegak yang lemah, juga mengakibatkan kejahatan dan korupsi membudaya, sehingga Indonesia tidak mampu mengelola kekayaan alam dan kalah bersaing dengan negara lain.

Demikian analisa SWOT yang bisa dirumuskan untuk mewujudkan Indonesia sejahtera seluruhnya pada 2045 mendatang. Meski tahun 2045 masih panjang, persiapan menuju negara maju harus dipersiapkan dari sekarang dengan meningkatkan kekuatan, mengurangi kelemahan, mengoptimalkan peluang, serta mengurangi risiko ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. [@suci]



Source

Sort:  

Warning! This user is on our black list, likely as a known plagiarist, spammer or ID thief. Please be cautious with this post!
our discord. If you believe this is an error, please chat with us in the #appeals channel in

 5 years ago  Reveal Comment