Hi Steemians...
Beside having a variety of customs, Aceh also has a variety of distinctive cakes. One of the delicious and often used as souvenirs is a kind of sponge cake which in Aceh language called Bhoi. This cake is made from eggs, sugar and rice flour or wheat flour. Sugar and eggs with the same volume ratio are shaken and mixed until stiff, then wheat flour or rice flour is added until the dough is thick. The dough is poured into a mold that is generally fish-shaped and baked in an oven. The mold made of thick brass metal and is now rare.
Bhoi is widely produced in home industries. Yesterday I was passing by in a village in Bireuen, along the way there are many home industries producing bhoi cakes. We stopped at one of the places called Eva Bhoi. Here, the cake is baked in two large ovens. Dozens of mold neatly arranged beside the oven.
In addition to Bhoi cake, also sold other typical Aceh cakes such as Bu Gring, Keukarah and Meuseukat. Bhoi are formed in several sizes, the largest are formed in fish shape, that are sold at 1.000 rupiahs, while the small formed in variety shapes, sold at 500 rupiahs.
Bhoi most delicious when eaten fresh from the oven. The texture is still soft, while if already cold after being stored for several days, the texture is slightly hard outside while the inside is still soft as sponge. Nevertheless, it is still good to eat with a cup of tea or hot coffee and I would most like to eat by dipping it in hot coffee.[]
Lhoksukon, 10 April 2018
IND
Hai Steemians...
Aceh selain memiliki adat istiadat yang beragam, juga memiliki berbagai macam kue khas. Salah satu yang enak dan sering dijadikan oleh-oleh adalah bolu ikan atau dalam bahasa Aceh disebut Bhoi. Bhoi ini adalah sejenis bolu yang dibuat dari telur, gula dan tepung beras ataupun tepung terigu. Gula dan telur dengan perbandingan volume yang sama dikocok hingga kaku, kemudian ditambahkan tepung terigu atau tepung beras hingga adonan kental. Adonan dituang ke dalam cetakan yang umumnya berbentuk ikan dan dipanggang dalam oven. Cetakan Bhoi terbuat dari logam kuningan yang tebal dan saat ini sudah langka.
Bhoi banyak diproduksi di industri-industri rumah tangga. Kemarin saya kebetulan lewat di sebuah desa di Bireuen, di sepanjang jalan banyak dijumpai industri rumah tangga yang memproduksi kue bhoi. Kami mampir di salah satu tempat bernama Eva Bhoi. Di sini, kue Bhoi di panggang dalam dua oven besar. Puluhan cetakan tersusun rapi di samping oven. Selain kue Bhoi, juga dijual kue khas Aceh lain seperti Bu Gring, Keukarah dan Meuseukat. Bhoi dicetak dalam beberapa ukuran, yang paling besar yang dijual di sini berbentuk ikan yang dijual dengan harga 1.000 rupiah, sedangkan yang kecil berbagai macam bentuk, dijual dengan harga 500 rupiah.
Bhoi paling enak dimakan saat masih hangat yang baru dikeluarkan dari oven. Teksturnya masih lembut, sedangkan yang sudah dingin dan setelah disimpan beberapa hari, tekstur luarnya sedikit keras sedangkan bagian dalam masih lembut seperti sponge. Walaupun demikian, kue Bhoi tetap enak dimakan bersama secangkir teh atau kopi panas dan aku paling suka makan dengan cara dicelupkan ke dalam kopi panas.[]
Lhoksukon, 10 April 2018
Meunuroet loen...
Heheheheh...
Meunyoe bhoei nyang paleng mangat sang na di daerah pasee. Geudong-samudera. Nyan bereh dan loe urueng meukat jih.. Cie neuteh bloe meu sigoe, na di meukat dibineh jalan... Slmt ngo bhoei ria ibu @rayfa
Nyoe leubeh mangat lom.. fresh from the oven, suum2 :)
di saat aku melihat kue bhoi ini
imajinasi langsung terbayang dengan secangkir kopi.kue bhoi khas aceh yang sangat di gemari banyak orang
Iya.. disukai semua orang, terima kasih ya
sama sama @rayfa terima kasih kembali
Don't mistake it with boy or bui, it's bhôi. Hehe.
Hehehehe.. bahaya