Keinginan adalah sumber dari semua ini. Ingin adalah sebuah rasa yang menganga dalam sebuah pencarian.
Namun, dia harus memiliki abar-abar kareba tidak semua keinginan mesti dituruti. Petuah dalam bahasa Aceh, mengatakan:
"Peuturot angen, ka putoh taloe. Peuturot Putroe, ka malee raja. Peuturot nafsu, ka malee hana lee."
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia,
"Memperturutkan angin, putuslah tali. Memperturutkan tuan putri, malu di raja. Memperturutkan nafsu, malu tiada lagi."
Begitulah umpama keinginan. Punca keresahan adalah keinginan yang menggebu-gebu. Jadi tidaklah ketika seseorang semakin kaya semakin rakus, sebelum memiliki sepeda kita ingin sepeda. Sepeda telah ada, ingin kita akan sepeda motor, sepeda motor pun telah nyata. Ingin kita akan mobil, mobil telah ada merek pun menjadi kendala, merek telah didapat, harga sekarang menjadi ukur keinginan. Tiada habis keinginan itu ketika diperturutkan, baru habis telah disumbat mulut dengan tanah.
Bagaimana jikalau kita ingin mengukur dalam rasa syukur. Saya masih ada sepeda, mereka di sana di atas kursi roda. Saya memiliki sepeda motor, kulihat kayuhan sepeda yang mereka dayung. Saya punya mobil kulihat mereka didera hujan tanpa atap sepeda motornya.
Ya, terkadang kita haruslah melihat kebawah ketika ingin mensyukuri sesuatu, dan melihat ke atas ketika ingin memicu semangat diri. Dan yang terpenting kita mesti jeli memilah mana keinganan dan mana kebutuhan.
Telah pun ada semangat diri dalam sanubari tinggallah kini pandai menikmati. Apakah kita telah lupa cara menikmati, karena terlalu sibuk mencari dan mengumpulkan nikmat. Hingga ajal.menjemput kenikmatan itu tiada tercukupi dan padahal semua telah ada dan mencukupi.
Tinggallah jasad di alam kubur, harta yang dikumpul dalam pencarian nikmat sekarang hanyalah milik istri yang berparas jelita tak lama lagi menjadi milik orang lain, panggilan ayah terganti walau bertambah tiri. Rumah megah warisan itu dinikmati pula oleh tiri. Mari insan sadar diri hidup di dunia hanya tempat menempa diri agar siap dalam alam yang kekal abadi.
Cukuplah ini pengingat syedara, agar darat tak kita lupa.
Semoga kita selalu dalam waras diri.
Posted from my blog with SteemPress : https://darussaadahlipahrayeuk.com/meudrat/2018/09/06/keinginan/
terima kasih atas nasehat yang berharga. saleum Meutaloe Syedara
Keinginan yang belum tergapai. Biarlah menjafi PR dalam menjalani kehidupan.
Thanks @meudrat