Halo sahabat steemit semua, pada kesempatan kali ini saya @jackrg akan mengajak anda semua untuk mengenal salah satu jenis satwa yang berada di palau siua. Tarsius siau atau yang lebih dikenal dengan tarsius tumpara merupakan salah satu spesies dari genus tarsius, dan jenis tarsius ini hanya bisa ditemui di pulau siau, sulawesi utara, tarsius tumpara adalah jenis primata endemik sulawesi yang keberadaannya sudah sangat jarang ditemukan karena sudah diambang kepunahan, tarsius tumpara masuk kedalam daftar 25 jenis hewan yang terancam punah, yang sekarang dilindungi oleh PBB dan juga badan konservasi dunia.
Hello friend steemit all, on this occasion I @jackrg will invite you all to know one of the species of animals located in siau island. Tarsius siau or more commonly known as tarsiers is one species of the genus tarsara, and this type of tarsier can only be found on the island of siau, north sulawesi, tarsius tumpara is a sulawesi endemic primate species whose existence is very rarely found because it is on the verge of extinction, tarsius tumpara entered the list of 25 endangered species, now protected by the United Nations as well as the world's conservation agencies.
Tarsius pertama kali ditemukan sejak tahun 1897, dan tersebar di berbagai penjuru dunia dengan bermacam-macam jenis, mulai dari Afrika, Amerika, sampai Asia, tergantung kondisi alam masing-masing wilayah tersebut, akan tetapi pada abad ke ini 20, jenis tarsier yang merupakan satu-satunya dari keluarga (Tarsiidae) ini hanya bisa kita jumpai di daratan Asia, terutama daratan Asia Tenggara, di daratan Indonesia keluarga (Tarsiidae) ini tersebar di beberapa wilayah, dan daerah teritorial utama berada di daratan (Wallacea) yaitu (Sumatera Selatan), (Kalimantan), dan (Sulawesi) tarsius siau sendiri tersebar di sekitar pulau sulawesi, sedangkan di pulau lainnya tersebar genus lain.
tarsiers were first discovered since 1897, and are scattered in various parts of the world with various types, ranging from Africa, America, to Asia, depending on the natural conditions of each region, but in this 20th century, the type of tarsier which is The only one of these families (Tarsiidae) can only be encountered in mainland Asia, especially mainland Southeast Asia, in mainland Indonesia families (Tarsiidae) is scattered in some areas, and the main territorial region is in the mainland (Wallacea) (South Sumatra) , (Kalimantan), and (Sulawesi) tarsius siau own spread around sulawesi island, while in other islands spread other genus.
Tarsius tumpara dari pulau siau (SulawesiTarsius) ditemukan pertama kali pada tahun 2002 lewat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Museum Zoologi Bogor, satwa ini merupakan jenis baru yang ditemukan dari keluarga genus tarsius, akan tetapi setelah penemuan ini, International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengeluarkan keputusa bahwa tarsius tumpara masuk ke dalam daftar merah (Red List) dengan status Critically Endangered, dengan kata lain jenis satwa ini terancam punah dan dilindungi dari seluruh dunia.
Tarsius tumpara tidak dapat di daerah lain kecuali di pulai siau dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, tercatat pada tahun 2009 jumlah populasi tarsius tumpara hanya bisa mencapai 1.300 ekor, dan itu terus berkurang drastis, dikarenakan habitat asli satwa ini sudah mulai banyak berubah, dan apabila diletakkan di habitat lain seperti pada penangkaran, tarsius tumpara takkan bisa bertahan lama.
Tarsiers tumpara from siau island (SulawesiTarsius) was first discovered in 2002 through a study conducted by the Zoological Museum of Bogor, this animal is a new species found from the genus tarsier family, but after this discovery, the International Union for Conservation of Nature (IUCN ) issued a decree that tarsara tarsara into the red list with Critically Endangered status, in other words this species is endangered and protected from around the world.
Tarsiers tumpara can not be in other areas except in the island and the surrounding islands, recorded in 2009 the number of tarsara tumpara population can only reach 1300 tails, and it continues to decrease drastically, because the original habitat of this animal has started to change much, and when placed in other habitats such as in captivity, tarsara tumpara will not last long.
Tarsius tumpara adalah jenis hewan yang hidup di pohon merupakan salah satu hewan pemanjat baik, hampir seluruh hidup hewan ini dihabiskan di atas pohon, tarsius tumpara memiliki bobot tubuh yang relatif kecil sekitar 10-15 Cm terhitung hanya kepala dan badan, namun bagian kaki belakang hewan ini sangat panjang hampir dua kali ukuran dari tubuhnya, kaki inilah yang membantu tarsius tumpara dalam menangkap mangsanya.
Jarinya membesar di bagian ujung dengan bentuk kulit bagian dalam yang sangat unik, yang membuat tarsius tumpara bisa menempel di permukaan yang sangat licin sekalipun, tarsius tumpara memiliki ekor yang cukup panjang, panjang ekor hewan ini sekitar 20 Cm ditambah dengan ciri khas dari matanya yang besar yang membantunya untuk melihat dalam kegelapan, oya sahabat steemit, kepala tarsius tumpara bisa berputar lo 180°, sama seperti burung hantu sangat menarik bukan.
Tarsian tumpara is a type of animal that lives in the tree is one of the good climbers, almost the whole life of this animal is spent on the tree, tarsara tumpara has a relatively small body weight of about 10-15 Cm counted only the head and body, but the rear legs of animals this is very long almost twice the size of its body, this is the foot that helps tarsara tumpara in catching its prey.
His fingers enlarged at the end with a very unique inner skin shape, which makes tarsara tarsara can stick on a very slippery surface though, tumpara tumpara has a fairly long tail, the tail of this animal about 20 Cm plus the characteristic of his large eyes which helps him to see in the dark, oya friend steemit, tarsara tarsara head can spin lo 180 °, just like a very interesting owl is not it.
Tarsius tumpara adalah hewan insektivora yang berarti jenis mangsanya adalah serangga (insect) namun disamping itu, tarsius tumpara juga memakan hewan vertebrata lainya yang kecil, seperti jenis burung kecil, kadal, ular, dan kelelawar, tarsius tumpara menangkap mangsanya dengan cara melompat.
Tarsiers tumpara is an insectivorous animal which means its prey species are insects but besides, tarsara tarsara also feeds on other small vertebrate animals, such as small birds, lizards, snakes and bats, tarsara tumpara catches its prey by jumping.
Hewan ini merupakan hewan mamalia, masa kehamilan tarsius tumpara sekitar 6 bulan, dan yang uniknya dari bayi tarsius tumpara adalah pada saat lahir matanya sudah terbuka dan sudah berbulu, dan sehari setelah dia lahir tarsius tumpara muda sudah bisa memanjat pohon dan melompat, wau benar-benar pelompat ulung ya sahabat stemiasn.
This animal is a mammal, the tarsian pregnancy tumpara about 6 months, and the unique of the baby tarsara tumpara is at the time of birth his eyes are open and hairy, and the day after he was born tarsius young tumpara can climb trees and jump, really a great jumper friend stemiasn.