Selamat malam semuanya, pada malam hari ini saya akan bercerita tentang seorang wanita yang perkasa dengan warisannya di Aceh Utara ya dia adalah Tjoet Nyak Meutia. Tjoet Nyak Meutia (Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870 - Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Ia menjadi pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 107/1964 pada tahun 1964. Pada tanggal 19 Oktober 2016, atas jasa jasanya, Republik Indonesia mengabadikannya dalam sekeping kertas uang denominasi rupiah baru dari Republik Indonesia, Rp1.000. Tapi disayangkan pada lembaran uang itu dibuat tidak memakai jilbab meski dia salah satu diantara perempuan alim di Aceh, namun dalam sejarahnya telah diperkosa oleh sejarah penipu mereka yang berada di ibu kota Indonesia.
Berbicara tentang Cut Meutia tidak lengkap jika tidak membahas rumah warisan sudah menjadi museum yang lumrah cukup menarik oleh sejarah pecinta wisata. Cut Meutia adalah sejarah sejarah yang sekarang menjadi museum untuk jasanya dalam membela tanah airnya. Seperti kata pepatah, bangsa yang merupakan bangsa yang selalu menghargai para pahlawan. Sebagai warga negara yang baik, tidak ada salahnya mengajak saya berkunjung ke Cut Meutia jika berada di Aceh. Tidak hanya untuk studi sejarah, wisatawan juga menawarkan keindahan alam sekitar yang sangat indah dan alami. Dalam administrasi, tata letak Cut Meutia ada di Desa Mesjid Pirak, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, Pemerintah Provinsi Aceh. Untuk menuju ke turis, wisatawan setidaknya menempuh jarak sekitar 31 kilometer atau dengan perjalanan sekitar satu jam dari kota Lhokseumawe. Namun jika wisatawan yang berangkat dari jarak Lhoksukon cukup dekat, yaitu hanya sekitar 9 kilometer. Ada beberapa jalan menuju Cut Meutia yang bisa dipilih wisatawan. Salah satunya dengan menggunakan jalan Medan-Banda Aceh dan menuju ke Kecamatan Matang Kuli. Dari pusat Kecamatan Matang Kuli, lokasi museum ini tidak lebih panjang sekitar 3 kilometer saja. Kondisi yang sudah diaspal dengan baik meski ada beberapa lubang yang terpenuhi, begitu pula para wisatawan akan disajikan dengan pemandangan nasi saat menuju ke museum. Sebelum menjadi museum seperti saat ini, Cut Meutia telah digunakan sebagai tempat tinggal oleh salah seorang dari dirinya, sebelum akhirnya keluarga berinisiatif mengubah rumah ini sebagai museum. Akhirnya pada tahun 1982 pemerintah merenovasi tempat tersebut karena bangunannya sudah mulai termakan kali.
Seperti tradisional Aceh pada umumnya, bangunan Cut Meutia memiliki arsitektur. Konstruksinya sangat kuat, berbentuk seperti panggung dan tercacat adalah 16 yang menyangga rumah ini. Ketinggian bangunan ini diperkirakan mencapai tiga meter dari atas permukaan tanah. Untuk masuk rumah, wisatawan bisa menggunakan rumah tangga yang terbuat dari kayu. Di pintu depan, akan terlihat ukiran yang indah cukup. Atap rumah yang terbuat dari daun rumbia, juga menambah kesan pada Cut Meutia klasik ini. Wisatawan bisa menikmati keindahan arsitektur rumah ini sekitar kompleks museum.
Tak hanya rumah, pada wisatawan ini pengunjung akan menemukan beberapa bangunan dan benda-benda tradisional yang tidak kalah menariknya. Tak jauh dari rumah ada benda bernama Kroeng, yang bisa diartikan sebagai karung. Benda-benda ini berjumlah tiga buah dan digunakan sebagai penyimpan beras. Tak jauh dari Kroeng itu, ada benda-benda lain yang bernama Jeungki. Objek tersebut digunakan oleh masyarakat Aceh tradisional sebagai alat untuk menumbuk padi. Selain itu ada juga bangunan sebagai balai dengan luas 3 x 4 meter. Bangunan inilah yang menjadi ajang pertemuan dalam merancang strategi melawan Belanda. Cut Meutia juga menawarkan keindahan alam di sekitar teduh dan indah. Kompleksnya tertata apik, di kampung halamannya ditumbuhi rumput dan juga beberapa jenis pohon yang menciptakan udara segar dan sejuk. Tak jarang pengunjung yang berlama-lama menikmati sejuknya udara dan pemandangan indah menawari seorang turis.
nice story.
Thanks ya..
Thanks your are showing to my post @originalworks
To call @OriginalWorks, simply reply to any post with @originalworks or !originalworks in your message!